Di kesempatan yang sama, Kurnia Lesani Adnan selaku Chairman Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) berujar, bus listrik masih akan kesulitan beroperasi karena terkendala jarak dan fasilitas pendukungnya.
"Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun pariwisata yang jarak tempuhnya jauh dan tidak tertentu tujuan jurusannya, akan agak repot dengan titik pengisian baterainya karena sampai kini bus listrik di negara maju masih dengan jarak tempuh pendek di dalam kota," paparnya.
Sani menyebut, kendala bus listrik juga terdapat dari volume kapasitas muatan yang lebih sedikit ketimbang bus konvensional.
"Hal lain yang menjadi tantangan bus listrik untuk jarak jauh adalah luas bagasi dan daya angkut. Sebab menurut saya baterai listrik akan memakan ruang lebih banyak yang membuat kapasitas angkut penumpang jadi lebih sedikit dibanding bus konvensional. Namun kemajuan teknologi harusnya bisa mengakomodir kebutuhan operasional," paparnya.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Sediakan Bus Gratis di Sekitar Stasiun KRL, Catat Waktu dan Lokasi Keberangkatannya
Stefan Arman, Technical Director dari Karoseri CV Laksana menyampaikan, beratnya baterai bus listrik membuat pihaknya masih mempertimbangkan langkah produksi bagian bodinya.
"Kami masih fokus membangun bus konvensional karena kami sebagai karoseri masih berusaha menciptakan bodi yang lebih ringan. Alasannya baterai pada bus listrik menyebabkan berat bus 2 sampai 3 ton lebih berat ketimbang bus biasa," jelasnya.
Stefan menambahkan, hal tersebut tentu jadi pekerjaan baru karoseri agar terpacu membangun bus listrik dengan berat yang ideal.
"Dalam waktu ke depan, Laksana akan meluncurkan bus listrik yang bekerjasama dengan salah satu pembuat sasis. Jadi setelah kami buat dengan material yang sudah disesuaikan, akhirnya berat bodi bus listrik ini bisa 1,5 ton lebih ringan dari bus yang biasa diproduksi," katanya.
"Jadi saya kira berbagai karoseri harus bisa memastikan berbagai komponen yang melekat di bus listrik harus ringan dan tetap kuat materialnya," sambung Stefan.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR