GridOto.com - Awas, ada kebiasaan salah yang sering dilakukan pemilik motor 2-tak yang bisa bikin masalah pada piston.
Kebiasaan tersebut adalah memakai CDI racing tapi motor dipakai untuk harian.
"Pemakaian CDI racing apalagi di motor 2-tak tapi dipakai buat harian itu tidak terlalu disarankan," buka Adito Pradipta owner Aditomotoshop.
"Karena timing pengapian CDI racing itu lebih maju dari standarnya, maka bahan bakar juga harus disesuaikan," tambahnya.
Baca Juga: Piston Motor 2-Tak Mau Ikutan Tren Dilubangi? Cukup Bagian Ini Saja
Tapi pada prakteknya banyak yang sudah ganti CDI bawaan dengan yang racing, namun oktan bahan bakarnya tetap rendah.
"Soalnya merasa motor 2-tak oktan tidak perlu tinggi, padahal kalau timing lebih maju otomatis perlu pembakaran lebih lama," wanti Adito.
"Sementara kalau masih pakai bensin RON 88 atau 90 misalnya pasti terjadi gejala knocking atau bunyi ngelitik," lanjutnya.
"Ini akibat terjadinya detonasi ledakan atau pembakaran lebih dini, dan gejala knocking ini tidak boleh lama-lama dibiarkan," ucapnya.
Baca Juga: Tren Melubangi Piston Motor 2-Tak, Apa Fungsi Utamanya?
Karena jika gejala knocking ini dibiarkan maka piston bisa bolong akibat detonasi.
"Apalagi banyak yang sudah pakai CDI racing ditambah pakai koil racing yang apinya besar, efeknya bisa makin parah," tegas Adito yang tinggal di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
"Piston ya lama-lama pasti bolong kalau kena detonasi terus-terusan, tapi banyak yang menyepelekan masalah ini sampai piston benar-benar bolong," ungkap Adito.
Adito menyarankan jika motor 2-tak sudah pakai CDI racing maka RON bensin harus disesuaikan juga.
Baca Juga: Ini Gejala Ring Piston Motor 2-Tak Mulai Lemah, Beda dengan 4-Tak?
Atau jika motor masih dipakai harian CDI racing tidak perlu pakai yang full adjustable dimana timing pengapian terlalu maju.
"Kalau owner masih maunya pakai bensin RON 90 ya baiknya harus pakai CDI standar saja," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR