Karena jika gejala knocking ini dibiarkan maka piston bisa bolong akibat detonasi.
"Apalagi banyak yang sudah pakai CDI racing ditambah pakai koil racing yang apinya besar, efeknya bisa makin parah," tegas Adito yang tinggal di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
"Piston ya lama-lama pasti bolong kalau kena detonasi terus-terusan, tapi banyak yang menyepelekan masalah ini sampai piston benar-benar bolong," ungkap Adito.
Adito menyarankan jika motor 2-tak sudah pakai CDI racing maka RON bensin harus disesuaikan juga.
Baca Juga: Ini Gejala Ring Piston Motor 2-Tak Mulai Lemah, Beda dengan 4-Tak?
Atau jika motor masih dipakai harian CDI racing tidak perlu pakai yang full adjustable dimana timing pengapian terlalu maju.
"Kalau owner masih maunya pakai bensin RON 90 ya baiknya harus pakai CDI standar saja," tutupnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR