GridOto.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan pada akhir Januari 2021.
Dikutip dari Kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto MSi menambahkan bahwa puncak musim hujan akan berlangsung hingga Februari 2021 nanti.
Hal tersebut artinya sobat akan lebih sering ‘bertemu’ hujan di jalan saat berkendara selama beberapa minggu ke depan.
Tapi, Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan bahwa angin kencang juga harus diwaspadai ketika berkendara di musim hujan baik untuk pengguna mobil maupun motor.
Baca Juga: Hujan Lebat Memicu Banjir dan Longsor, Asuransi Astra Bicara Pentingnya Perluasan Jaminan Kendaraan
Pasalnya, angin kencang kerap menyertai atau menandakan datangnya hujan beberapa saat lagi.
“Angin kencang di jalan itu biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu crosswind dan lateral wind,” buka Sony kepada GridOto.com (27/1/2021).
Crosswind adalah angin yang melintas secara melintang dari satu sisi ke sisi lain, umumnya dari kiri ke kanan ataupun kanan ke kiri.
Sedangkan lateral wind adalah angin yang berhembus dari depan atau belakang, paralel dengan jalan.
Baca Juga: Street Manners: Bikers Mau Terobos Hujan? Jangan Asal Trabas, Perhatikan Hal-hal Ini Dulu
“Keseimbangan motor akan terganggu kalau melaju dengan kecepatan di atas 40 km/jam dalam kondisi tersebut,” ujar Sony.
“Makanya hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan kita saat bertemu angin kencang,” imbuhnya.
Namun, ia menghimbau agar kecepatan diturunkan secara bertahap agar keseimbangan tetap terjaga.
Juga, agar pengendara tidak membanting arah kemudi berlawanan dengan arah angin untuk menyesuaikan arah kendaraan.
“Seimbangkan dulu setang atau kemudinya, kemudian kurangi dulu kecepatannya, baru diarahkan lajunya,” ujar pria yang dulunya sering balap slalom itu.
“Karena kalau dilawan, risiko kita kehilangan kendali saat anginnya tiba-tiba hilang malah jauh lebih membahayakan,” imbuhnya.
Terakhir, ia pun memberikan beberapa contoh tempat yang harus diwaspadai karena sering memunculkan angin kencang.
Angin kencang jenis crosswind sering muncul yaitu di antara gedung-gedung bertingkat, di antara pegunungan, dan di atas jembatan atau flyover
“Juga terowongan besar karena angin kencang akan terhisap ke dalamnya. Tapi itu lebih kepada lateral wind yang datang dari depan atau belakang,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR