Baca Juga: Street Manners: Bikers Mau Terobos Hujan? Jangan Asal Trabas, Perhatikan Hal-hal Ini Dulu
“Keseimbangan motor akan terganggu kalau melaju dengan kecepatan di atas 40 km/jam dalam kondisi tersebut,” ujar Sony.
“Makanya hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan kita saat bertemu angin kencang,” imbuhnya.
Namun, ia menghimbau agar kecepatan diturunkan secara bertahap agar keseimbangan tetap terjaga.
Juga, agar pengendara tidak membanting arah kemudi berlawanan dengan arah angin untuk menyesuaikan arah kendaraan.
“Seimbangkan dulu setang atau kemudinya, kemudian kurangi dulu kecepatannya, baru diarahkan lajunya,” ujar pria yang dulunya sering balap slalom itu.
“Karena kalau dilawan, risiko kita kehilangan kendali saat anginnya tiba-tiba hilang malah jauh lebih membahayakan,” imbuhnya.
Terakhir, ia pun memberikan beberapa contoh tempat yang harus diwaspadai karena sering memunculkan angin kencang.
Angin kencang jenis crosswind sering muncul yaitu di antara gedung-gedung bertingkat, di antara pegunungan, dan di atas jembatan atau flyover
“Juga terowongan besar karena angin kencang akan terhisap ke dalamnya. Tapi itu lebih kepada lateral wind yang datang dari depan atau belakang,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR