Baca Juga: Punya Banderol Fantastis Tapi Tidak Bisa Dicicil, Sebenarnya Siapa Target Pasar Motor Listrik NIU?
Selain itu, Devita mengatakan pihaknya juga sedang berusaha menjalin kerjasama dengan pihak leasing agar bisa menjangkau konsumen dari lebih banyak segmen lagi.
Menjadi penting, mengingat mayoritas pembelian sepeda motor di Indonesia dilakukan menggunakan skema pembiayaan.
“Sebetulnya kami sudah melakukan pendekatan sejak tahun lalu, tapi belum tercapai karena pihak OJK juga membatasi jumlah bisnis baru yang bisa diterima perusahaan leasing,” akunya.
Terlepas dari itu, ia mengatakan pihaknya juga terus berusaha untuk meningkatkan engagement di platform media sosial NIU di Indonesia.
Baca Juga: Total Cost of Ownership Motor Listrik NIU NQi Sport Selama Setahun, Cuma Sepersepuluh Harga Jualnya!
Pasalnya, media sosial menjadi salah satu cara paling ampuh bagi MAA dan NIU untuk menjangkau target konsumen mereka.
Juga menjadi cara terbaik untuk membangun awareness terhadap merek NIU dan motor listrik secara umum.
“Kami adalah brand motor listrik nomor satu di dunia dan bisa dibuktikan secara data. Tapi di Indonesia hal itu tidak berlaku, apalagi dibandingkan pabrikan motor yang sudah besar di sini,” tukas Devita.
“Itulah kenapa program komunikasi kami adalah mengedukasi market, yang pastinya sangat menantang,” ujarnya.
“Kami mulai dari media sosial karena potensi engagement-nya sangat besar, dan tidak sedikit juga dari para followers kami yang akhirnya datang ke showroom untuk melakukan test ride,” pungkasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR