Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Uji Emisi Cegah Polusi

Wajib Uji Emisi di DKI Jakarta Segera Diberlakukan, Begini Tanggapan Komunitas Mobil dan Motor

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 22 Januari 2021 | 20:05 WIB
Ilustrasi uji emisi di bengkel Yanto Motor
Muslim/GridOto.com
Ilustrasi uji emisi di bengkel Yanto Motor

Baca Juga: Ternyata Ini Hukuman yang Tepat Bagi Kendaraan Tidak Lulus Uji Emisi

Sentimen serupa diutarakan oleh Ifan Ramadhana, selaku Sekretaris PPMKI Pengurus Provinsi DKI Jakarta.

“Kami dari PPMKI pada dasarnya mendukung keputusan Pemerintah. Apalagi mengenai lingkungan hidup untuk generasi selanjutnya,” ujar Ifan kepada GridOto.com.

Meski begitu, baik Bagus maupun Ifan juga dengan kompak memberikan kritiknya soal implementasi wajib uji emisi yang diberlakukan pemerintah DKI Jakarta.

Menurut Bagus, sosialisasi yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta mengenai wajib uji emisi masih terlalu dini dan belum tersebar luas.

Baca Juga: Mobil Bekas Bisa Lolos Uji Emisi Gas Buang Kendaraan, Ini Rahasianya

“Sosialisasinya sih buat saya harus diperpanjang dan dibuat lebih masif lagi, karena saya yakin masih banyak juga masyarakat yang belum tahun kalau (kebijakan tersebut) sudah berlaku,” ujar Bagus yang sehari-harinya pakai Honda Vario 125 keluaran 2018 itu.

“Beberapa anggota kami saja ada yang baru tahu. Kalau sudah tahu pasti mereka ada persiapan khusus, apalagi yang motornya sudah agak berumur,” imbuhnya.

Hanya motor 2 tak atau 4 tak diatas tiga tahun wajib ikut uji emisi
Farhan
Hanya motor 2 tak atau 4 tak diatas tiga tahun wajib ikut uji emisi

Sementara bagi Ifan, dirinya berharap agar pemerintah DKI Jakarta melakukan komunikasi dengan para komunitas, agar para penggiat mobil tua dan mobil klasik dapat mempertahankan kendaraannya di jalan.

Ia mencermati batas terbawah dalam standar uji emisi mobil yang didasarkan pada mobil keluaran 2007, akan berat dicapai oleh mobil berusia 20 tahun ke atas.

Baca Juga: Ring Piston Mobil Rusak Bikin Hasil Uji Emisi Tinggi? Ini Faktanya

“Apalagi mayoritas mobil klasik juga tidak dipakai harian. Sehingga tidak menghasilkan emisi yang banyak dari total, jumlahnya pun juga tidak seberapa dibanding kendaraan lainnya,” ucap Irfan.

Ia pun mencontohkan kebijakan di beberapa negara, terkait mobil tua dan klasik yang menurutnya bisa dijadikan patokan.

“Di Inggris, mobil tahun 1979 ke bawah dibebaskan dari tes KIR. Di Amerika, mobil berusia 30 tahun ke atas mendapatkan status mobil klasik,” ujar Ifan lagi.

“Sedangkan di Singapura, mobil di atas 35 tahun mendapat status mobil klasik, sehingga mendapatkan keringanan,” pungkas pria yang ‘memelihara’ Toyota Corona Mark II Station Wagon lansiran 1973 tersebut.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Amit Permisi Mbah, Inilah Titik Angker Paling Rawan di Jalan Tol Solo-Ngawi

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa