GridOto.com - Seperti bensin dan udara, pengapian adalah komponen penting dari setiap mesin mobil.
Pada siklus mesin bensin 4 tak, sistem pengapian aktif ketika mesin memasuki top dead center pertama atau siklus pembakaran.
Mesin-mesin keluaran terkini sudah menggunakan sistem pengapian coil-on-plug yang mengandalkan perintah ECM untuk beroperasi.
Tetapi pada era klasik, saat mesin masih menggunakan karburator atau mechanical fuel injection, digunakanlah sistem pengapian distributor tipe point.
Distributor tipe point ini mengandalkan timing dari camshaft untuk menyalurkan listrik pengapian ke busi.
Baca Juga: Busi Mobil Kotor Karena Malas Ganti Oli Mesin Berkala, Kenapa Bisa?
Dilansir dari artikel championautoparts.com, hagerty.com dan popularmechanics.com, distributor tipe point memiliki cam dengan gir yang tersambung dengan camshaft.
Cam tersebut memiliki lobe yang dapat membuka dan menutup titik kontak ketika distributor berputar.
Kerja dari distributor tipe point ini mengalirkan arus listrik yang datang dari ignition coil.
Saat point tersebut tertutup, arus listrik mengalir ke kumparan utama di dalam ignition coil dan menghasilkan daya magnet.
Baca Juga: Koil Pengapian Mobil Bermasalah, Pahami Gejala yang Ditimbulkan
Lalu ketika point terbuka, arus listrik ke coil tersebut tiba-tiba berhenti, daya magnet tersebut turun dan mengaruskan listrik tegangan tinggi melalui kumparan kedua.
Listrik dari kumparan kedua tersebut masuk ke rotor distributor dan membawanya masuk ke busi silinder melalui kabel tegangan tinggi.
Di dalam distributor point juga terdapat bob-weight dan pegas yang gunanya untuk mempercepat atau memperlambat timing distributor.
Komponen tersebut berguna saat mesin di putaran atas yang membutuhkan pengapian lebih cepat.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR