Selain proyek ini, Krido juga sedikit memaparkan terkait perkembangan rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Cilacap.
"Jalan tol Yogyakarta-Cilacap masih menunggu revisi DED (Detail Engineering Design). Ada beberapa titik yang masih dibahas," jelasnya.
Revisi dilakukan karena adanya protes dari warga setempat, mengingat desain jalan tol Yogyakarta-Cilacap memotong akses masuk ke cagar budaya dan kompleks pondok pesantren di Mlangi, Kapanewon Gamping, Sleman.
Sudah ada tiga titik lokasi yang dibahas, namun Krido belum berkenan untuk menyebutkan secara detail.
Baca Juga: Update Jalan Tol Yogyakarta-Solo, Sembilan Bidang Tanah di Klaten Sudah Dibebaskan, Sisanya Kapan?
"Ya nanti saja saya kasih tahu," elaknya.
Dikarenakan masih dalam tahap pembahasan, pihak Dispertaru DIY pun belum bisa menentukan target penerbitan Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk proyek jalan tol Yogykarta-Cilacap.
"Belum ada IPL kalau belum masuk DED. Kami belum bisa memproses," imbuh Krido.
Secara terpisah, Ketua tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Semarang-Yogyakarta, Heru Budi Prasetyo menuturkan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X akan hadir untuk melakukan seremonial pemasangan patok pada 19 Januari 2021.
"Setelah itu (seremoni), baru ada pemasangan patok. Dimulai dari Desa Banyurejo," ucapnya.
Baca Juga: Pengerjaan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 Hampir Rampung, Kapan Beroperasi?
Heru melanjutkan, proyek pembangunan jalan tol ini membutuhkan sekitar 915 bidang tanah.
Namun ia memperkirakan jumlah bidang tanah yang terdampak pembangunan nantinya bisa bertambah.
"Sebelum diukur BPN (Badan Pertanahan Nasional) kan belum tahu. Nanti setelah diukur BPN kan baru ketahuan finalnya. Perubahan bidang iya (bisa terjadi), tapi luasan tidak," tutup Heru.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Patok Tol Tol-Yogyakarta Bawen Wilayah Sleman Ditarget Selesai Maret 2021
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR