Sarjono berujar, karakteristik bodi mobil yang dinamis juga ikut mempengaruhi proses perbaikannya di bengkel.
"Lekukan bodi mobil Jepang modern yang cenderung rumit kayak Mitsubishi Xpander, membuat pengerjaannya jadi lebih sulit. Makanya selain skill, jam terbang mekanik body repair juga harus tinggi agar hasilnya maksimal. Selain itu, peralatan kerjanya juga sebaiknya setara dengan di bengkel resmi," terangnya.
Meski begitu, bengkel milik Sarjono tak pernah membedakan biaya perbaikan bodi berdasarkan merek atau pabrikannya.
"Harga body repair itu di bengkel saya, dipatok dari ukuran mobil yang terbagi dalam kategori small, medium atau large.
Selain itu, biaya juga tergantung skala kerusakan mulai dari ringan, sedang sampai rusak berat," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR