Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Urai Kemacetan di Puncak Saat Liburan, Pemerintah Siapkan Jalan Alternatif Hingga Transportasi Baru di Masa Depan, Berikut Rencananya!

Harun Rasyid - Senin, 4 Januari 2021 | 16:50 WIB
Ilustrasi Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat yang macet saat liburan
Travel.kompas.com
Ilustrasi Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat yang macet saat liburan

GridOto.com - Kawasan Puncak di Bogor, Jawa Barat selalu dipadati oleh wisatawan saat akhir pekan maupun libur panjang hari raya dan pergantian tahun.

Tak hanya wisatawan lokal yang datang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Kawasan Puncak juga menjadi salah satu destinasi wisata turis mancanegara.

Karena itu, akses menuju Kawasan Puncak rawan terjadi kepadatan hingga menyebabkan kemacetan yang begitu panjang saat musim liburan.

Menurut Suryanto Putro, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, ada sejumlah penyebab mengapa Kawasan Puncak rawan terjadi kemacetan.

Baca Juga: Dikenal Sering Macet Saat Liburan, Begini Sejarah Kawasan Puncak Bogor Sejak 3 Abad Lalu

"Dari hasil temuan kami dengan para pakar, penyebab macet di Puncak itu karena tempat parkir terbatas, tidak ada fasilitas bagi pejalan kaki, jalan yang tidak lebar dan tidak ada tempat pemberhentian yang sesuai bagi angkutan umum," buka Suryanto saat konferensi pers virtual yang diadakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Selasa (29/12/2020).

Suryanto mengatakan, pihaknya telah menyusun berbagai rencana serta program kerja untuk mengatasi masalah kemacetan di Puncak ke depannya.

Pembangunan jalan alternatif Puncak 2 untuk mengurangi kepadatan di Jalan Raya Puncak, Bogor
Regional.kompas.com
Pembangunan jalan alternatif Puncak 2 untuk mengurangi kepadatan di Jalan Raya Puncak, Bogor


"Sekarang Kementerian Perhubungan bersama BPTJ telah menggagas pengadaan sistem angkutan massal yang tersubsidi untuk mengurangi kendaraan pribadi di Puncak,"  kata Suryanto lagi.

"Tujuannya agar masyarakat bisa bertukar moda transportasi pribadinya dengan kendaraan umum sebelum masuk Puncak," lanjutnya.

Baca Juga: Baru Beli Motor Matic Bekas? Begini Cara Benar Mengerem di Turunan

Ia menyebut, pembangunan jalur alternatif menuju Puncak juga sebagian telah dikerjakan pihaknya.

"Sejak 2014 kami membangun jalan alternatif Poros Tengah Timur atau alternatif Puncak 2, lokasinya dari wilayah Sentul menuju Cipanas. Diharapkan ini dapat mengurangi beban dan volume kendaraan di Jalan Raya Puncak," sebut Suryanto.

Titik lokasi Park and Ride di Bogor yang direncanakan Bappeda Litbang Kab. Bogor
BPTH
Titik lokasi Park and Ride di Bogor yang direncanakan Bappeda Litbang Kab. Bogor


Ia berujar, kawasan Puncak akan memiliki fasilitas tempat parkir baru yang terintegrasi dengan transportasi massal.

"Ada lahan dua hektar yang dihibahkan Summarecon di Km 42,5 untuk Park and Ride. Ini akan jadi tempat pergantian moda transportasi wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi dengan transportasi umum," ucap Suryanto.

Baca Juga: Jangan Turing ke Merapi, Aktivitas Vulkanis Meningkat BPBD Sleman Perpanjang Masa Tanggap Darurat

Fasilitas parkir massal tersebut, dicanangkan terhubung dengan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang sudah diterapkan di Jakarta.

"Ada beberapa titik untuk stasiun LRT di Gunung Putri, Bogor Kota dan Ciawi, ini nantinya akan terhubung dengan Park and Ride. Selain itu, kami juga ada ide pembangunan kereta gantung untuk tranportasi umum di Puncak," jelas Suryanto.

Rencana pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Puncak, Bogor
BPTJ
Rencana pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Puncak, Bogor


Menurutnya, kawasan Puncak yang jadi primadona wisata perlu mempunyai pesaing agar kemacetan yang berpusat di satu tempat bisa terurai.

"Yang sedang kami lakukan juga yaitu pembangunan kawasan ekonomi khusus di Lido dan Geopark Gunung Halimun Salak," papar Suryanto.

"Ini akan membuat wisatawan punya pilihan lain selain Puncak untuk berlibur. Saat ini prosesnya sudah direkomendasikan ke Gubernur untuk penetapannya," imbuhnya.

Baca Juga: Fix Gagal Touring Akhir Tahun, Jalur Menuju Geopark Ciletuh Longsor Lagi, Ini Videonya dari Lokasi

Ia menambahkan, pengembangan Kawasan Puncak juga kini dijaga ketat demi menjaga kelestarian lingkungannya.

"Saat ini Puncak yang sudah jadi kawasan ekonomi dan wisata, dalam pengembangannya sudah kami sangat batasi. Sehingga kebijakan tata ruang harus berdasarkan fungsi dan daya lingkungan," tutupnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Momen Spesial, Tol Probowangi Dibuka Gratis Pada Akhir 2024 dan Awal 2025

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa