Sapi yang panik kalang kabut hingga arah larinya tak terprediksi dan mserudukan membabi buta tak bisa dihindari.
Korban serudukan sapi ngamuk pun berjatuhan.
Antara lain, Biyakto TrikorPutra Sudomo, Budi Zeus dan Muslim Kamil.
Bikers lain, terpaksa kocar-kacir menghindar amukan hewan yang dagingnya enak dimakan itu.
Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha Touch 125, Konsumen Sempat Resah karena Dealer Maksa Motor Dikembalikan
Ya gimana, meski naik motor gede tapi ukuran sapi juga enggak kalah gede kan, apalagi sapinya juga gerombolan, ngeri-ngeri sedap deh.
Insiden dengan sapi bukan yang terakhir.
Setelah peristiwa tadi, menjelang kota Manna, Kapitan Djahron mengalami kerusakan pada sistem remnya.
HD Heritage Softailnya terpaksa mencium truk yang datang dari arah berlawanan.
"Sepatbor dan bumper truk ringsek, motor saya lampunya pecah dan sokbreker bengkok." jelas Djahron, dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi no.19/IX Senin 13 September 1999.
Untunglah, begitu kejadian lewat, perjalanan menuju kota lainnya terasa aman, tenang dan nyaman.
Suasana ini berlangsung terus hingga memasuki Padang yang disambut kapolda setempat di halaman Mapolda Sumatra Barat.
Keesokannya, rombongan bergerak menuju TVRI Padang.
HDCI menyerahkan santunan kepada salah satu yayasan panti asuhan anak yatim piatu di kota yang memiliki moto Tuah Sakato ini.
Sebelum serah terima, Herman Sarens pun memberi kata sambutan, "HDCI jangan dilihat dari tampilan luar. Rambut boleh gondrong, tampang mungkin sangar, aksesori metal, rantai bergelantungan, tapi mendapat tempat di hati rakyat," katanya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR