Baca Juga: Mengulik Detail Pedal Rem Belakang Motor MotoGP, Ternyata Tiap Pembalap Punya Style Sendiri
Hal kedua yang selanjutnya bisa jadi incaran sobat adalah piringan cakram dengan diameter yang lebih besar.
Alasannya, diameter cakram yang lebih besar akan membantu meringankan beban kaliper dalam menghentikan laju motor.
“Ibarat buka baut roda mobil, makin panjang kuncinya pasti makin sedikit tenaga yang harus kita keluarkan. Prinsip dasar memilih ukuran cakram rem motor juga sama,” jelas Leo.
“Tapi bukan berarti harus pasang yang paling gede, harus disesuaikan juga dengan kaliper motor. Kalau diameternya terlalu besar gigitannya gak akan sempurna,” imbuhnya.
Baca Juga: Ingin Upgrade Sistem Rem, Pilih Ganti Master Rem Atau Piringan Cakram?
Ia mengatakan, mengganti kaliper dan cakram saja sudah lebih dari cukup untuk meningkatkan performa sistem pengereman sebuah motor secara signifikan.
“Ganti selang rem baja braided gak terlalu perlu untuk harian kecuali motornya juga dipakai balap. Karena selang rem karet masih kuat dipakai hard braking selama nggak bertubi-tubi,” ungkap pemilik Yamaha NMAX itu.
“Sedangkan master rem depan itu hanya perlu diganti kalau memang tidak mampu memompa kaliper, biasanya jarak main tuas rem jadi terlalu jauh meskipun sudah bleeding rem dengan benar,” lanjut Leo.
“Tapi jarang sih itu kejadian. BMW R NineT yang kaliper depannya pakai Brembo 4 piston kanan-kiri aja cukup pakai master rem dengan ukuran piston 14 mm dari pabrikannya, seukuran master rem motor 150 sampai 250 cc di Indonesia,”.pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR