"Kita gak tahu berapa rasionya yang harus dinaik-turunkan persentasenya. Yang bisa mengakibatkan reach (campuran bahan bakar basah) atau juga lean (campuran bahan bakar kering). Nah lean itu dekat dengan potensi mesin gelitik," terang Odi.
"Itu udah boros, hitam, ngebul, bau, dan gak enak. Kalau lean itu sekitar 1:14 atau 1:15 ke atas AFR-nya. Padahal mobil itu masih menyimpan sekitar 10% lagi kalau AFR-nya ketemu di 1:13," jelasnya lagi.
Menurut Odi lagi, jika terjadi lean akan lebih mudah dirasakan karena akan lebih cepat mencapai over heat dan mesin gelitik.
Akibat terparahnya yakni piston bisa meleleh karena bensin kurang, terjadi detonasi (mesin gelitik).
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR