Bajaj Chetak sukses menjadi skuter idaman dan menjadi salah satu representasi dari masyarakat kelas menengah India pada saat itu.
Sama seperti di Indonesia, pada era tersebut kendaraan roda dua juga merupakan salah satu simbol status di masyarakat India.
Mesin Bajaj Chetak yang kuat dan mampu membawa penumpang banyak menjadikannya hal yang premium bagi kalangan kelas menengah.
Uniknya lagi, dikutip dari Medium.com, dulu Bajaj Chetak adalah syarat emas kawin di India yang tak boleh ditawar oleh pengantin pria. Gokil kan?
Dulunya tagline ‘hamaara Bajaj’ milik Chetak juga menjadi ikonik, slogan ini berarti ‘Bajaj adalah kita’ atau ‘Bajaj milik kita’.
Di India, si Chetak serta skuter keluaran Bajaj lainnya juga identik dengan 'keluarga berencana' atau sebut saja keluarga muda pada saat itu.
Bapak sebagai pengemudi, anak pertama berdiri di dek depan, dan istri di belakang sambil gendong bayi. Ada yang pernah ngerasain?
Kalau penulis sih kebetulan ngerasain, di rumah ada Bajaj Deluxe tahun 1982 punya bapak yang dulu dipakai buat bonceng penulis, ibu, dan si adek. Hehehe
Kembali ke kisah si Chetak, skuter ini sempat dirilis oleh Bajaj Auto hingga tahun 2009 tentu dengan facelift beberapa kali.
Bajaj Auto menyetop produksinya dikarenakan mereka rasa minat terhadap skuter sudah mencapai titik paling rendah.
Makanya muncul lah model seperti keluarga seri Pulsar, rilisan tersebut digunakan oleh Bajaj untuk masuk ke segmen motor sport.
Namun di tahun 2017 lalu muncul kembali Bajaj Chetak versi modern guna masuk ke segmen skuter matik modern dan ikut bersaing dengan merek lain seperti Vespa.
Sementara itu di kalangan pecinta skuter lawas, mesin keluaran Bajaj dianggap lebih kuat baik dari segi performa serta kualitas bahan dibanding Vespa keluaran Piaggio Italia.
Suaranya memang lebih kasar daripada Vespa Italia, tapi soal tarikan dan kekuatan membawa beban diakui lebih unggul mesin Bajaj.
Ada juga yang punya skuter keluaran Bajaj?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR