"Di musim 2018, kami mengalami banyak momen. Kepergian Tuan Marchionne, pergantian kepala tim dari Mauruzio Arrivabene menjadi Mattia Binotto. Jadi mungkin 2018 adalah penentu banyak hal," terang pembalap berusia 33 tahun itu.
Sebatian Vettel mencatatkan 14 kemenangan selama berada di Ferrari, namun ia menggambarkan kebersamaaannya dengan tim berlogo kuda jingkrak itu sebagai kegagalan.
"Kami memiliki ambisi dan target untuk memenangkan kejuaraan. Kami melawan tim dan pembalap yang sangat kuat, salah satu yang terkuat sepanjang sejarah F1. Tujuan kami tentu saja untuk menjadi lebih kuat dan mengalahkan mereka, tapi kami tidak berhasil," terangnya.
Musim 2020 bisa disebut sebagai tahun terburuk bagi Sebastian Vettel, ia tak bisa mencetak kemenangan dan hanya satu kali meraih podium.
Baca Juga: F1 Abu Dhabi 2020 Jadi Seri Penutup Musim Ini, Berikut Fakta Menarik Soal Sirkuit Yas Marina
Tahun 2021, Sebastian Vettel akan tampil dengan seragam baru bersama Tim Racing Point yang akan berubah nama menjadi Tim Aston Martin.
"Masa depan di F1 itu sederhana: proyek bersama Aston Martin, sebuah perjalanan yang mengasyikkan untuk mencoba mencapai puncak," ujar Vettel.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR