Pembalap dengan julukan El Diablo itu menambahkan, saat sedang emosi ia hanya mengatakan motornya tidak berfungsi namun tidak tahu persis apa masalahnya.
"Saya pikir itu sangat penting dan saat ini saya merasa perlu memperbaikinya," ujarnya.
Pada MotoGP Emilia Romagna 2020 (20/9) misalnya, Fabio Quartararo mengamuk karena podiumnya dibatalkan setelah ia dinyatakan melanggar batas track limit di lap terakhir.
Baca Juga: Mantan Guru Ungkap Kelemahan Joan Mir di MotoGP 2020, Kalau Bisa Diperbaiki Bakal Ngeri!
Saat itu itu marah hingga berteriak dan melemparkan sarung tangannya ketika berada di Paddock tim Petronas.
#MotoGP pic.twitter.com/v4W4lPcNo7
— Maxime. (@MaximeB123) September 20, 2020
Quartararo mengatakan, ia telah menemui psikolog sejak gelaran MotoGP 2020 berakhir untuk melatih sisi emosionalnya.
"Di sisi emosional, saya mulai melatih diri untuk lebih tenang," ujarnya.
"Saya telah beberapa kali menemui psikolog, tentu akan lebih sering karena saya pikir langkah ini akan membuat perubahan besar," pungkasnya.
Baca Juga: Dua Kali Memimpin Klasemen MotoGP 2020, Nyungsep ke Posisi 8, Begini Perasaan Fabio Quartararo
KOMENTAR