GridOto.com - Berpartisipasi di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2020, PT Shell Indonesia kini membawa berbagai inovasi kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi buatan para Mahasiswa inovatif Tanah Air.
Kehadiran wakil Indonesia dalam lomba kendaraan ramah lingkungan tersebut, pertama kali mulai 1 dekade lalu tepatnya pada tahun 2010.
Dian Andyasuri, President Director & Country Chair PT Shell Indonesia mengatakan, pihaknya merasa bangga bisa membawa anak muda Indonesia ke ajang global yang lahir di Prancis tahun 1985 tersebut.
"Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat sebanyak lebih dari 200%. Jumlah partisipasi kampus yang hanya 4 di tahun 2010, kini menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020," ujar Dian dalam rilis resmi Shell, Senin (7/12/2020).
Menurut Dian, ajang SEM dinilai sangat bermanfaat karena menjadi sarana pengembangan teknologi kendaraan, serta efisiensi bahan bakar di masa mendatang.
Baca Juga: Shell Kenalkan Aplikasi Khusus Pemilik Bengkel dan Mekanik, Apa Saja Manfaatnya?
"SEM telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu, seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi. Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan juga dapat bereksperimen dalam mencari solusi atas tantangan efisiensi bahan bakar saat ini dan masa depan," sebutnya.
Selain meningkatnya peserta, jumlah tim yang ikut serta kini tumbuh menjadi 16 tim untuk kategori internal combustion, dan 15 tim dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.
Padahal, ajang ini awalnya hanya diikuti 9 tim yang berpartisipasi dalam kategori Internal Combustion atau mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi.
Dalam hal prestasi, wakil Indonesia pernah menjadi wakil Asia di ajang Drivers’ World Championship (DWC).
Baca Juga: Mulai Rp 35 Ribu! Berikut Daftar Harga Oli Shell Buat Skutik, Ada Advance AX7 Hingga Advance Ultra
Selain itu, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Pada kesempatan berbeda, Dadan Kusdiana selaku Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, peran anak muda Indonesia perlu diacungi jempol dan mendapat dukungan.
"Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang SEM perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang," katanya.
Dadan berujar, generasi muda Indonesia diyakini punya peran penting untuk mewujudkan hadirnya energi kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga: Biaya Tukar Baterai Motor Listrik di SPBKLU Diklaim Lebih Murah dari Konsumsi Motor Bensin, Ini Hitungannya
“Generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1% per tahun, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton ditahun 2025. Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan,” jelasnya.
Dian menambahkan, Shell Indonesia mengajak semua pihak untuk bersatu menyiapkan generasi penerus bangsa yang inovatif demi mengembangkan teknologi energi ramah lingkungan di masa depan.
“kini penting bagi semua pihak termasuk Shell Indonesia, untuk turut mempersiapkan SDM mumpuni di bidang energi sebagai bibit unggul yang mampu menjadi agen perubahan yang dapat mengimplementasikan berbagai solusi energi bersih dalam transisi energi,” tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR