Selain itu, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Pada kesempatan berbeda, Dadan Kusdiana selaku Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, peran anak muda Indonesia perlu diacungi jempol dan mendapat dukungan.
"Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang SEM perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang," katanya.
Dadan berujar, generasi muda Indonesia diyakini punya peran penting untuk mewujudkan hadirnya energi kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga: Biaya Tukar Baterai Motor Listrik di SPBKLU Diklaim Lebih Murah dari Konsumsi Motor Bensin, Ini Hitungannya
“Generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1% per tahun, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton ditahun 2025. Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan,” jelasnya.
Dian menambahkan, Shell Indonesia mengajak semua pihak untuk bersatu menyiapkan generasi penerus bangsa yang inovatif demi mengembangkan teknologi energi ramah lingkungan di masa depan.
“kini penting bagi semua pihak termasuk Shell Indonesia, untuk turut mempersiapkan SDM mumpuni di bidang energi sebagai bibit unggul yang mampu menjadi agen perubahan yang dapat mengimplementasikan berbagai solusi energi bersih dalam transisi energi,” tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR