Pasalnya, benda-benda kecil yang terselip di kembangan ban bisa memicu bencana.
Ketika ban berputar dengan selipan benda-benda keras tadi, maka mereka akan seperti memukul-mukul atau menusuk-nusuk ban.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Arus Tol Cipali Diprediksi Naik 12,6 Persen
Jumlah pukulan atau tusukan akan sebanding dengan jumlah putaran tiap putaran ban.
Jika lingkar ban 1 meter dan mobil berjalan 1 km, berarti ban dipukuli atau ditusuk sebanyak 1.000 kali!
Namun, yang paling berbahaya adalah benda itu tajam dan kuat seperti serpihan besi yang terjebak di kembangan ban.
Ia mampu dengan cepat merobek tapak ban dan pelat baja sehingga ban akan bocor atau rusak.
Terakhir, pastikan tekanan angin ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Kalau tekanan angin ban kurang atau agak kempis, maka bisa menimbulkan risiko pecah ban saat mobil melaju.
Perjalanan saat Pandemi COVID-19
Saat ini kasus penularan dan kematian akibat COVID-19 terus meningkat di Indonesia. Melakukan perjalanan saat pandemi dapat meningkatkan risiko terkena atau menyebarkan COVID-19. Berada di rumah merupakan cara terbaik untuk melindungi diri Anda, keluarga, dan orang lain. Jika Anda memutuskan melakukan perjalanan, maka selalu gunakan masker, rajin cuci tangan (pakai sabun atau hand sanitizer), jaga jarak, hindari kerumunan orang, dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR