"Ini lokasi konser yang sangat terkenal. Kualitas audionya diakui terbaik," kata Fajar.
Kebetulan dirinya sangat menyukai musik.
Dan hal ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengasah skill audio.
"Saya belajar mengenai audio dari sini. Sering berkunjung ke Berliner Philharmoniker. Dari sini terbuka bahwa menikmati musik yang kualitasnya baik seperti ini,” papar Fajar.
Ketajaman dalam memahami audio makin diperdalam dengan mengikuti semacam seminar.
Di Jerman, biasanya ada semacam pelatihan dimana beberapa orang diminta mendengarkan sebuah alunan musik.
“Semacam kontes lah, lalu kita diminta menebak alat musik apa yang dimainkan dalam lantunan musik itu. Susah sekali untuk menebaknya. Kalau benar semua tebakan maka kita nilai mengerti dan mendapat sertifikat Golden Ear. Pelatihan ini sangat mengasah kemampuan audio kita,” bilang Fajar.
Setelah 10 tahun malang-melintang di Jerman, fajar kembali ke tanah air.
Ia meneruskan hobi di audionya.
Pada tahun 2000 baru ia mulai menjajaki karir profesionalnya dengan menjadi juri kontes audio.
"Pengalaman ini menambah kepekaan saya terhadap dunia audio," bilang Fajar.
Selain itu, untuk menambah pengetahuan ia selalu berupaya untuk belajar dari kalangan profesional dunia.
“Nah, tahun lalu ada penawaran mengelola sebuah merek audio yakni Audifrog yang berasal dari California, Amerika Serikat. Ini sebuah peluang sekaligus tantangan," tutup Fajar.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR