GridOto.com - Biasanya kalau ngomongin soal risiko berkendara saat hujan kepikiran soal efek terhadap motornya saja, ternyata bisa menimbulkan penyakit mata juga lho!
Selain basah kuyup, berkendara di saat hujan memang menimbulkan dampak lainnya yang bisa berujung meningkatkan kemungkinan terjatuh bahkan kecelakaan.
Tapi ini bukan berarti jadi takut berkendara selama musim hujan ya, yang penting harus bisa mengenali apa saja risiko berkendara di musim hujan.
Biar ingat lagi beberapa risiko berkendara di musim hujan, Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng kasih beberapa contekannya nih. Yuk disimak biar lebih hati-hati lagi di jalan.
Yang pertama ada aquaplaning atau hydroplaning yaitu peristiwa hilangnya kontak ban di aspal akibat ban melintasi lapisan permukaan air.
Baca Juga: Dapat Stripping Baru Kayak Coretan Kapur di Papan Tulis, Ini Update Harga Honda Genio di Jawa Tengah
Kondisi ini menyebabkan ban layaknya berjalan di atas permukaan air, sehingga tidak bisa dikendalikan.
Cara menghadapinya adalah dengan berkendara kecepatan rendah, menghindari permukaan yang licin seperti keramik, menghindari genangan air, sesuaikan tekanan ban sesuai standar dan ganti ban sesuai Tire Wire Indicator.
Kemudian ada juga risiko water hammer terjadi di dalam mesin khususnya ruang bakar yang menyebabkan kehilangan kompresi akibat stang piston bengkok yang berakhir dengan motor mogok.
Kejadian ini berawal dari masuknya air ke ruang bakar dalam jumlah tertentu dan tidak bisa terbakar sehingga menyebabkan tekanan ruang bakar naik secara ekstrim.
Cara menghadapinya adalah memastikan sistem pemasukan udara tidak masuk air dan memahami ketinggian lubang hisap udara ke mesin agar melakukan langkah pencegahan jika ada aliran air dalam jumlah besar ke daerah lubang hisap udara.
Nah di luar risiko ke motor, buat bikernya juga berisiko hipotermia yaitu kondisi tubuh yang mengalami penurunan suhu drastis. Penyebabnya menggunakan pakaian basah dalam jangka waktu lama dan kondisi basah dilingkungan berangin.
Cara menghindarinya adalah selalu gunakan perlengkapan berkendara, gunakan jaket tebal dan sarung tangan yang cocok untuk udara dingin dan basah saat berada di lingkungan pegunungan serta gunakan jas hujan yang aman saat berkendara kondisi hujan.
Lalu jangan dikira kalau riding hujan-hujanan dan kebasahan enggak bisa dehidrasi.
Biasanya dehidurasi ini karena pakai jas hujan yang tidak sesuai sehingga badan jadi kepanasan dan berkeringat secara berlebihan.
Mengatasinya tentu mencari jas hujan dengan sirkulasi udara yang baik, berbahan nyaman dan tidak gerah serta ukuran yang sesuai.
Lalu yang paling enggak diduga adalah risiko ke mata biker yaitu ulkus kornea.
Kondisi ini adalah luka pada bagian kornea mata yang menyebabkan mata sakit dan memerah atau terasa ada yang mengganjal.
Penyebabnya adalah air hujan yang mengandung bakteri atau garam dan langsung kontak ke mata.
Jadi jangan sok kuat deh hujan-hujanan tapi kaca helm dibuka, sebab selain bikin mudah kehilangan konsentrasi karena mata 'ketusuk' air hujan, bisa bikin kena ulkus kornea!
Dengan mengetahui adanya resiko tersebut, harapannya pengendara sepeda motor dapat meminimalisir adanya potensi kecelakaan saat berkendara di kala hujan.
“Yang terpenting, selalu bekali diri sendiri dengan perlengkapan berkendara lengkap supaya selalu cari aman dalam berbagai kondisi berkendara,” tutup Oke.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Astra Motor Jateng |
KOMENTAR