Sayangnya, pengelola sirkuit melakukan pengaspalan ulang terlalu mepet dengan gelaran F1 Turki 2020.
Makanya trek disebut menjadi licin karena masih terlalu segar, terlalu halus dan terlalu berminyak.
Ditambah juga dengan banyaknya debu yang membuat trek semakin licin.
Pirelli selaku pemasok ban, tentunya tidak mau disalahkan dan ikut menyalahkan pengelola soal pengaspalan ulang.
Bos Pirelli Motorsport, Mario Isola, mengaku pengelola sirkuit terlalu mepet memberitahukan soal aspal baru kepada pihaknya.
"Aku percaya itu karena keputusan telat dari sirkuit. Kami semua terhubung dengan FIA di situasi normal dan trek yang kami pakai, jika ada info kami akan dikabari segera," ungkap Isola dilansir GridOto. dari Racefans.net.
"Tahun ini agak sulit, promotor lokal informasinya tidak jelas. Akhirnya aku mendapat info soal rencana pengaspalan ulang sekitar empat pekan lalu, itupun pengerjaan aspalnya sudah mulai jalan," jelasnya.
Isola mengaku, Pirelli punya waktu sembilan pekan mempersiapkan ban untuk gelaran di Eropa, 15 pekan untuk gelaran di luar Eropa.
Kalau cuma empat pekan tentunya tidak akan cukup, sebab ban untuk F1 Turki 2020 sudah disiapkan lebih dari sembilan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Terungkap! Daniel Ricciardo Rela Gajinya Dipotong Banyak di Tim McLaren Tahun Depan
"Cuma 4 pekan tidak cukup bagi kami mengubah alokasi kompon ban. Kami sudah memproduksi bannya dan bannya juga sudah jalan ke Turki," tegasnya.
Selain persiapan ban, Pirelli juga tidak bisa mempelajari dulu bagaimana permukaan aspal baru Istanbul Park.
"Rekan kami di perusahaan Turki menolong mengukur aspal begitu jadi dan aspalnya sangat halus. Kami mengukurnya sendiri lagi dan ada perubahan angka. Sekali lagi, tetap saja aspalnya berbeda dengan yang dulu," ungkapnya.
Pemakaian ban akan menjadi kunci pada balapan besok.
Menurut Isola, tidak ada tim tertentu yang akan diuntungkan dan semuanya akan sama-sama menderita dengan aspal baru ini.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | racefans.net |
KOMENTAR