Ia menyebut, Hyundai KONA Electric dengan baterai 64 kWh seperti di luar negeri mempunyai kelemahan lain yang harus diketahui calon pemiliknya.
"Makin besar kWh baterai memang membuat jarak tempuh mobil listrik jadi lebih jauh. Tapi semakin besar baterai juga membuat bobot mobil lebih berat, waktu pengecasan semakin lama dan harga mobil yang lebih tinggi pastinya," jelas Makmur.
Makmur menambahkan, dengan berbagai faktor yang ada, baterai 64 kWh Hyundai KONA Electric saat ini dinilai belum pas untuk konsumen di Tanah Air.
"Sekarang yang penting bukan masalah baterainya, tapi bagaimana masyarakat beralih ke mobil listrik. Lalu dengan adanya infrastruktur pengecasan di dealer dan yang dibuat pemerintah itu sudah cukup untuk baterai 39,2 kWh KONA Electric yang ada di Indonesia," terangnya.
Baca Juga: Bakal Produksi Mobil Listrik, Ini Alasan Hyundai Pilih Bangun Pabrik di Indonesia Ketimbang Negara Lain di ASEAN
Namun menurut Makmur, PT HMID tidak menutup kemungkinan mengadakan varian KONA Electric dengan baterai 64 kWh ke Indonesia.
"Jika nantinya konsumen benar-benar membutuhkan baterai KONA Electric yang lebih besar, tentu saja kami bisa hadirkan varian dengan baterai 64 kWh ke sini. Tapi hal ini akan kami survei dulu," tutupnya.
Sekadar informasi, baterai 39,2 kWh Hyundai KONA Electric diklaim bisa menempuh jarak hingga 345 kilometer, dengan waktu pengecasan selama 19 jam.
Sementara dilansir GridOto dari paultan.org, KONA Electric yang dilengkapi baterai 64 kWh, mampu menempuh jarak hingga 484 Km dengan waktu pengisian selama 28 jam.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Paultan.org |
KOMENTAR