Ternyata Dmitry Mazepin melalui perusahaan kimia Uralkali, menawar antara Rp 1,9 triliun dan Rp 2,2 triliun.
Artinya, tawaran ini lebih tinggi dari yang diajukan Lawrence Stroll.
Tetapi karena tawaran Stroll yang lebih rendah diterima, Mazepin mengambil tindakan hukum.
Baca Juga: Tim F1 Force India Resmi Terselamatkan dari Kebangkrutan
The Times melaporkan bahwa kasus tersebut diajukan ke Mahkamah Agung di Inggris, di mana harus ditentukan apakah Uralkali telah menderita kerugian finansial akibat kegagalan untuk membeli Force India.
Diperkirakan, Stroll dipilih karena lebih banyak tentang bantuan operasi daripada pengambilalihan.
Sedangkan Mazepin mengklaim bahwa tawarannya lebih menarik dan sekarang ingin kedua tawaran tersebut dibandingkan.
Setelah Lawrence Stroll jadi pemilik tim Racing Point, ia membawa anaknya pindah dari tim Wiliams dan menjadi pembalap tim Racing Point mulai 2019.
Nah, anak Dmitry, Nikita Mazepin kini berkompetisi di balap F2 dan diperkirakan tengah mencari tempat untuk balap F1 tahun depan.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | gpblog.com |
KOMENTAR