Namun untuk beberapa bagian lain, kedua skutik ini memiliki banyak kesamaan lho.
Misal untuk peredam kejut, yang sama-sama menggunakan suspensi teleskopik di depan dan monoshock di belakang.
Untuk pelek yang digunakan keduanya adalah model racing ring 13 inci dibalut ban 130/60 di depan dan belakang 140/60.
Sayangnya pada 2003 silam, pabrikan mulai memberhentikan produksi Aerox YQ100 dan melakukan pembaruan YQ50.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Bikin Tangki Yamaha Aerox 155 Jadi 8 Liter!
Tak berhenti di situ, Yamaha kembali melakukan pembaruan beberapa tahun kemudian dengan memasang mesin 4-tak.
Setelah menerima pembaruan pada mesinnya, YQ50 berganti nama menjadi Aerox 4.
Aerox 4 ini mengandalkan mesin satu silinder berkapasitas 49,45 cc SOHC, berpendingin cairan.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 2,9 dk pada 7.250 rpm dan torsi 3,3 Nm pada 4.500 rpm.
Baca Juga: Lagi Bingung Cari Ban Yamaha Aerox 155? Simak Nih Daftar Harganya, Mulai Rp 300 Ribuan!
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Motorcyclenews.com,yamaha-motor.co.id |
KOMENTAR