Selain melecehkan orang berketerbelakangan mental, pemerintah Mongolia dalam hal ini merasa tersinggung karena kata 'mongol' yang diucapkan Verstappen sangat menghina dan tentunya bisa dikatakan 100% rasis.
Baca Juga: Puncaki Klasemen MotoGP 2020, Joan Mir Tetap Santai Jelang MotoGP Eropa, Ini Alasannya
Verstappen mengelak bahwa umpatannya sengaja untuk menyerang pihak tertentu.
"Aku tak bermaksud menyerang siapa pun, itu bukan yang kuinginkan. Itu terjadi karena tensi tinggi saat itu. Ketika kau berkendara dalam kecepatan itu, hal seperti itu terjadi. Aku tak bilang kata-kataku benar, tapi aku tahu bahwa mereka tak benar," kata Verstappen dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Aku tak ingin menyakiti siapa pun, jadi aku tak berpikir bahwa mereka harus membesar-besarkannya. Aku tak bisa mengubahnya, tapi tentu bisa belajar dan melakukan yang lebih baik," sambungnya.
Sayangnya pemerintah Mongolia lewat UN Ambassador-nya, Lundeg Purevsuren, meminta F1 untuk memberikan hukuman, bahkan Red Bull selaku perusahaan yang menaunginya juga memberikan hukuman.
Seharusnya atlet termasuk pembalap F1 mencontohkan hal yang baik bukan?
Namun ada yang bilang, kata 'mongol' itu dalam bahasa Spanyol berarti bodoh, biasanya ditujukan untuk seseorang.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR