Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Electric Mobility (ELMO)

Tesla Uji Versi Beta Software Full Self-Driving di Jalanan Umum, Dianggap Berbahaya oleh Pabrikan Lain

Ruditya Yogi Wardana - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Uji versi beta software Full Self-Driving di jalanan umum, Tesla dapat komentar dari berbagai pihak.
Reuters.com
Uji versi beta software Full Self-Driving di jalanan umum, Tesla dapat komentar dari berbagai pihak.

GridOto.com - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla merilis versi beta dari perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) ke sejumlah pengguna terpilih pada Selasa (20/10/2020) lalu.

Dengan perangkat lunak tersebut, para pengguna terpilih ini bisa merasakan sensasi berkendara otonom secara penuh.

Pihak Tesla kabarnya berencana untuk memperluas jangkauan perilisan perangkat lunak FSD ke konsumen di berbagai wilayah pada akhir 2020 nanti.

Rencana pabrikan mobil listrik ini tentunya menarik perhatian dari berbagai pihak, seperti Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA).

Baca Juga: Tesla Rilis Versi Beta dari Software Full Self-Driving, Siap Jangkau Konsumen Lebih Luas

Pihak NHTSA mengatakan, mereka siap melakukan berbagai langkah untuk melindungi masyarakat Amerika Serikat dari risiko kecelakaan.

"NHTSA telah mendapat arahan terkait fitur baru dari Tesla, yang meningkatkan fungsi sistem autonomous driving-nya. Kami akan memonitori teknologi baru ini," ungkap pihak NHTSA, dikutip GridOto.com dari Reuters.com.

Versi beta perangkat lunak Full Self-Driving
Teslarati.com
Versi beta perangkat lunak Full Self-Driving

Menurut pihak NHTSA, sudah ada 19 kasus kecelakaan mobil Tesla di Amerika Serikat pada Juli 2020 lalu.

Kecelakaan ini diperkirakan terjadi karena kesalahan sistem autonomous driving pada mobil listrik buatan pabrikan Negeri Paman Sam itu.

Baca Juga: Tesla Berencana Bangun Pabrik di Indonesia, Ini Kata Kemenperin

Selain NHTSA, konsorsium perusahaan pengembang sistem autnomous driving, Partners for Automated Vehicle Education (PAVE) yang beranggotakan tiga perusahaan, yakni Ford, General Motors (GM) dan Waymo juga angkat bicara.

Menurut pihak konsorsium ini, langkah yang dilakukan Tesla untuk melakukan pengetesan versi beta sistem autonomous diving terbarunya di jalanan umum dinilai berbahaya.

"Ada tanggung jawab yang besar dalam melakukan pengujian di jalanan umum. Selain itu, menggunakan konsumen yang tidak terlatih untuk pengujian versi beta dari perangkat lunak terbarunya di jalan umum dinilai berbahaya dan menyalahi pedoman serta norma perindustrian," sebut pihak PAVE.

Hingga saat ini, Tesla belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kritikan yang sudah dilayanangkan dari pihak NHTSA dan PAVE

 

Editor : Fendi
Sumber : reuters.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Serba Salah, Sopir Dianjurkan Tolak Kerja Saat Truk Perusahaan Tak Layak Jalan

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa