GridOto.com - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla merilis versi beta dari perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) ke sejumlah pengguna terpilih pada Selasa (20/10/2020) lalu.
Dengan perangkat lunak tersebut, para pengguna terpilih ini bisa merasakan sensasi berkendara otonom secara penuh.
Pihak Tesla kabarnya berencana untuk memperluas jangkauan perilisan perangkat lunak FSD ke konsumen di berbagai wilayah pada akhir 2020 nanti.
Rencana pabrikan mobil listrik ini tentunya menarik perhatian dari berbagai pihak, seperti Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA).
Baca Juga: Tesla Rilis Versi Beta dari Software Full Self-Driving, Siap Jangkau Konsumen Lebih Luas
Pihak NHTSA mengatakan, mereka siap melakukan berbagai langkah untuk melindungi masyarakat Amerika Serikat dari risiko kecelakaan.
"NHTSA telah mendapat arahan terkait fitur baru dari Tesla, yang meningkatkan fungsi sistem autonomous driving-nya. Kami akan memonitori teknologi baru ini," ungkap pihak NHTSA, dikutip GridOto.com dari Reuters.com.
Menurut pihak NHTSA, sudah ada 19 kasus kecelakaan mobil Tesla di Amerika Serikat pada Juli 2020 lalu.
Kecelakaan ini diperkirakan terjadi karena kesalahan sistem autonomous driving pada mobil listrik buatan pabrikan Negeri Paman Sam itu.
Baca Juga: Tesla Berencana Bangun Pabrik di Indonesia, Ini Kata Kemenperin
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | reuters.com |
KOMENTAR