GridOto.com - Sepekan terakhir para penggemar dikejutkan dengan kabar mundurnya raksasa Jepang, Honda, dari ajang Formula 1 di akhir musim 2021 mendatang.
Honda membuat tim Red Bull Racing dan AlphaTauri harus mencari pemasok mesin baru untuk F1 2022.
Sangat disesalkan tentunya, karena performa Honda dan dua tim milik Red Bull Motorsport sejauh ini sangat bagus.
Namun, ini bukan pertama kali Honda mundur dari ajang balap jet darat tersebut.
Baca Juga: Inilah Crash Paling Diingat di MotoGP Prancis, Separuh Grid Jadi Korban!
Sebelumnya Honda pernah mundur dari ajang F1 di akhir musim 2008.
Saat itu agak berbeda kasusnya, karena Honda bukan hanya sebagai penyuplai mesin, melainkan juga sebagai sebuah konstruktor.
Jenson Button dan Rubens Barrichello merupakan dua pembalap yang memperkuat tim Honda kala itu.
Dikepalai oleh mantan direktur teknik Ferrari, Ross Brawn, yang sekarang menjabat sebagai Managing Director F1.
Baca Juga: Melewati Setengah Musim MotoGP 2020, Franco Morbidelli Senang dengan Hasil yang Sudah Diraihnya?
Honda mundur di akhir 2008 karena efek dari krisis global, hingga akhirnya Ross Brawn tampil jadi penyelamat dan mengakuisi tim Honda di F1.
Pria asal Britania ini menamai timnya dengan nama sendiri, yakni Brawn GP sebagai tim baru pengganti Honda di F1 musim 2009.
Brawn GP yang dibuat secara mendadak ini memakai mesin Mercedes, sama halnya dengan McLaren dan Force India.
Mercedes tidak nanggung-nanggung dalam memberi dukungan ke Brawn GP.
Siapa sangka, penampilan Brawn GP sangat luar biasa dan di luar dugaan banyak pihak.
Baca Juga: Luca Corberi Dikecam Banyak Orang, Begini Kronologi Pegokart Mengamuk Itu
Lewat tangan andal Ross Brawn dan para kru, begitu juga dengan level tinggi pembalapnya, Brawn GP tampil dominan sejak awal musim.
Pada 7 GP awal, Jenson Button mampu merebut enam kemenangan dan satu podium.
Meski tidak bisa menang lagi dan hanya dua kali naik podium, Button mampu tampil konsisten dan mempertahankan keunggulannya dan malah jadi juara dunia F1 2009.
Penampilan Rubens Barrichello juga tak luput dari pujian.
Baca Juga: Lempar Bumper ke Trek dan Pukul Lawan Usai Balapan, Pembalap Gokart Luca Corberi Mengaku Menyesal
Pembalap asal Brasil ini meraih 2 kemenangan dan 4 kali meraih podium 2 dan 3 sepanjang musim, hingga menempati posisi ketiga di akhir musim.
Raihan kedua pembalap sangat cukup membawa Brawn GP jadi juara konstruktor F1 2009.
Di akhir 2009, Brawn GP diambil alih oleh grup Daimler yang mengubahnya menjadi tim Mercedes mulai kompetisi 2010.
Dan akhirnya Mercedes jadi tim paling kompetitif di F1 selama sedekade terakhir.
Benar-benar cerita yang melegenda sampai saat ini.
Akankah Red Bull Racing atau AlphaTauri bisa mengulang kisah Brawn GP di F1 2021 nanti? Kita lihat saja.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR