GridOto.com – Francesco Bagnaia jadi pembalap tim Ducati untuk MotoGP 2021, seperti diumumkan pada Rabu (30/9/2020). Ini biografi singkat anak dari pekerja perusahaan aksesori itu.
Francesco Bagnaia lahir di Turin atau Torino, Italia Utara pada 14 Januari 1997 atau 23 tahun lalu.
Teman-teman akrabnya memanggil dengan sebutan ‘Pecco’ kepada salah satu pembalap muda bertalenta yang bagus performanya belakangan ini.
Francesco Bagnaia tinggal bersama orang tua dan dua saudara kandungnya di Chivasso, sebuah kota metropolitan di Turin.
Dikutip GridOto.com dari sportingscribe.com, ayah Pecco Bagnaia bekerja di sebuah perusahaan aksesori, begitupun ibunya.
Mereka sekeluarga memiliki ikatan keluarga yang erat.
Seperti kebanyakan pembalap muda, Pecco Bagnaia menyukai sepeda motor ketika menyaksikan ayahnya balapan bersama pamannya di kejuaraan amatir
Pada perayaan Natal saat berusia enam tahun, Pecco Bagnaia mendapatkan motor motocross Beta 50 cc, yang dengan senang hati ia kendarai di gurun dekat rumah keluarganya.
Usia delapan tahun ia menerima motor balap pertamanya, sebuah minimoto yang ia pakai ke kejuaraan Italia - seri yang ia ikuti pada percobaan pertama dan akan terus membalap sampai usia tersebut.
Tahun 2009 atau saat berusia 12 tahun, dia mengendarai motor yang sedikit lebih besar dengan persneling.
Dia memenangkan balapan 50 cc pertamanya dengan ZPF di Viterbo, Italia tengah.
Pecco sukses di balap Minimoto, menjadi runner-up di kejuaraan Italia dan merebut gelar di kejuaraan MiniGP Eropa.
Baca Juga: Gabung Tim Pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia Ogah Disamakan dengan Sang Guru Valentino Rossi
Ingin mengembangkan bakatnya, Francesco Bagnaia beralih ke Spanyol, pada tahun 2010 dia memfokuskan aktivitasnya di di sana di bawah bimbingan Emilio Alzamora.
Emilio Alzamora adalah mantan pembalap GP asal Spanyol, yang aktif pada 1994 sampai 2003, juata dunia GP 125 cc pada 1999.
Pecco yang sering bolak-balik dari antara Spanyol dan Italia, mengikuti kejuaraan kelas 125 cc di Mediterania pada 2010 dan finish runner-up.
Dua tahun kemudian berkompetisi di CEV Moto3 mengendarai Honda NSF250R, finish ketiga di belakang Alex Marquez (kini pembalap MotoGP tim Repsol Honda) dan Luca Amato (pembalap Jerman yang pernah berlaga di kelas Moto3).
Tahun 2013, pemilik tinggi badan 174 cm ini menguji kemampuannya di kejuaraan dunia balap motor kelas Moto3 sampai 2016.
Francesco Bagiana yang juga murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy ini, naik ke kelas Moto2 mulai 2017 dan meraih gelar juara dunia Moto2 pada 2018.
Membuat kariernya melesat dan mengangkat derajatnya ke kelas utama di MotoGP bersama tim Pramac sejak 2019 sampai sekarang dan tahun depan menjadi pembalap tim Ducati.
Pemakai nomor 63 di balap MotoGP ini, akan kembali menjadi partner Jack Miller yang kini rekan setimnya di tim satelit Ducati, Pramac Racing.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | sportingscribe.com |
KOMENTAR