GridOto.com – Kian hari mobil listrik makin murah. Ini yang terlihat jelang akhir tahun 2020 ini.
Meskipun regulasi insentif pajak mobil listrik baru akan berlaku tahun depan, beberapa produsen sudah curi start.
Toyota curi start dengan melakukan gebrakan merilis Toyota Corolla Cross bermesin hybrid.
Jika sebelumnya Toyota lebih dulu menjual Toyota C-HR Hybrid sebagai mobil listrik termurah di Tanah Air, kini Corolla Cross dibanderol lebih murah lagi.
Dijual Rp 497,8 juta, Corolla Cross Hybrid melenggang sebagai mobil listrik termurah yang dijual di Indonesia.
Eit tapi ini tak bertahan lama. Beberapa pekan kemudian tahta digeser oleh Nissan Kicks yang dijual Rp 449 juta.
Bayangkan beberapa tahun lalu mobil listrik kategori hybrid masih mahal.
Mobil hybrid dulu baru bisa dimiliki di rentang harga di atas Rp 500 jutaan hingga miliaran rupiah.
Harga mobil listrik bisa dipastikan bakal lebih murah lagi tahun depan.
Ini terkait mulai diberlakukannya insentif pajak kendaraan bermotor berdasarkan emisi gas buang.
Langkah Toyota dan Nissan menghangatkan pasar jelang akhir tahun ini terkait dengan ancang-ancang tahun depan.
Bahkan Nissan juga tengah menyiapkan Nissan Leaf yang merupakan mobil listrik kategori BEV (battery electric vehicle).
Atau dikenal sebagai mobil full listrik yang tak memakai mesin bakar lagi.
Era mobil listrik murah saya prediksi akan terus bergulir.
Mungkin saja bisa menyentuh di rentang harga Rp 250-300 jutaan di tahun depan.
Di rentang harga ini akan lebih banyak konsumen yang memiliki kemampuan untuk membeli.
Meski harga pokok mobil listrik kategori BEV masih mahal, namun punya insentif lebih besar dibanding hybrid.
Mobil listrik BEV tak memiliki emisi gas buang sama sekali. Sehingga pajaknya lebih murah.
Nissan Leaf yang diyakini akan dirilis akhir tahun ini mungkin masih dibanderol di atas Rp 500 jutaan.
Namun mungkin saja harganya turun saat dikenakan insentif pajak di tahun depan.
Dengan catatan, mobil-mobil listrik Nissan punya komitmen dirakit lokal.
Jika masih impor, akan sulit mendapatkan insentif pemerintah.
Pabrik Nissan sudah ditutup di Cikampek. Tapi tenang, ini bukan perkara sulit.
Mobil listrik Nissan bisa saja dirakit di pabrik lain milik Astra atau Indomobil.
Seperti yang dilakukan BMW dan VW. Apalagi jika volume produksinya tak terlampau besar.
Pasti lebih efektif memakai fasilitas perakitan pihak lain.
Pabrikan besar lain masih belum terdengar akan mengikuti langkah Toyota dan Nissan menggarap segemen mobil listrik murah.
Padahal mereka sudah punya tipe yang digadang-gadang punya potensi dijual di Indonesia.
Ambil contoh Honda punya Jazz Hybrid sejak lama.
Bisa saja Honda atau pabrikan lain sedang menyiapkan strategi diam-diam buat menyambut era mobil listrik tahun depan.
Pabrikan Eropa rasanya agak sulit mengikuti rival Jepang.
Memang portofolio produk mereka di Eropa tidak ada yang bermain di segmen bawah.
Kejutan bisa jadi muncul dari pabrikan non-Jepang.
DFSK atau Wuling bisa jadi tengah bersiap merilis produk andalan bermesin listrik.
Bahkan pemain baru seperti MG punya peluang sama karena telah memiliki varian bermesin listrik.
Jangan lupakan juga pemain Korea seperti Hyundai. Mereka punya Ioniq.
Investasi pembuatan pabrik Hyundai di Indonesia mempertegas komitmen mereka terhadap pasar lokal.
Tahun depan, era mobil listrik murah akan lebih masif.
Sayangnya sampai saat ini kita masih belum jelas soal aturan teknis detail regulasi mobil listrik.
Terutama soal waktu tepatnya di bulan apa berlaku.
Semoga sebelum akhir tutup tahun ini sudah ada kabar dari pemerintah.
Mobil listrik harga terjangkau (kalau tak bisa dibilang murah) memang sudah lama jadi idaman di Tanah Air.
Sayangnya teknologinya belum murah. Bahkan ditambah insentif pemerintah belum juga berlaku.
Diharapkan tahun depan konsumen Indonesia akan dapat menikmati mobil listrik di rentang harga di bawah Rp 300 jutaan.
Tak sabar rasanya untuk menanti tahun depan.***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid Otomotif, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini di GridOto.com.
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR