GridOto.com - Melihat Fabio Quartararo yang terjatuh sampai dua kali di MotoGP San Marino 2020 jadi kepikiran, berapa sih berat motor MotoGP?
Yang bikin kepikiran apakah seberat beban hidup sampai harus dibantu oleh marshal. Memang berat banget atau ada alasan lainnya sampai harus dibantu?
Dengan segala teknologi dan fitur-fitur 'ajaibnya' motor MotoGP sebetulnya didesain enteng banget.
Malah berat motor MotoGP rata-rata berada di bawah motor sport fairing 250cc yang dijual di Indonesia.
Sesuai regulasi dari MotoGP, bobot minimum motor MotoGP adalah 157 kg tanpa dihitung berat pembalapnya.
Regulasi berat motor MotoGP sebesar 157 kg ini harus dipatuhi setiap tim. Boleh lebih berat, tapi enggak boleh lebih ringan dari 157 kg.
Lalu kita lihat motor Yamaha YZR-M1 yang dipakai Fabio Quartararo, ternyata beratnya sesuai regulasi yaitu pas 157 kg.
Sebagai referensi, Yamaha YZF-R25 yang dijual di Indonesia punya berat sebesar 166 kg, sudah lebih berat 9 kg.
Baca Juga: Akhirnya! Jorge Lorenzo akan Tes Motor Yamaha M1 Bulan Depan di Sini
Lalu kenapa pembalap seperti kerepotan banget dalam mengangkat motor MotoGP sampai harus perlu bantuan marshal?
Yang pertama faktor waktu. Pembalap bisa saja mengangkat motornya sendiri tapi jelas lebih cepat jika dibantu, apalagi kalau jatuhnya di gravel.
Faktor lainnya adalah tidak ada starter elektrik atau kick start di motor MotoGP, jadi marshal akan membantu pembalap mendorong motor jika mesinnya mati.
Kebayang enggak sih kalau enggak ada marshal, motor sih bisa berdiri tapi enggak bisa dinyalain karena harus didorong.
Jadi pembalap kerepotan mengangkat bukan karena berat motor MotoGP yang kayak beban hidup, tapi karena beberapa alasan-alasan di atas.
Masuk akal ya?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR