“Akhirnya, saya putuskan untuk minta bantu Om Chia (Almarhum Michael Iskandar, red). Hasilnya bisa kelihatan setelah dibawa ke Om. Enaknya, mesin yang dibikin Om bisa klop dengan saya,” ujar Hendri.
Salah satu kunci kesuksesan RG Sport tunggangan Hendriansyah karena setiap balap disiapkan tiga silinder head.
“Masing-masing head akan bikin kompresi yang berbeda. Paling tinggi kompresinya sekitar 13,6. Head kedua turun 0,2 dan ketiga turun 0,4. Kan setiap sirkuit berbeda-beda karakternya,” jelas Hendriansyah.
Memang, RG Sport enggak bisa lepas dari peran besar Om Cia, sang Maestro kilik mesin Indonesia yang memang engineernya untuk beberapa mesin Suzuki, seperti Suzuki Sprinter dan Crystal.
Hendriansyah sendiri balap pakai RG Sport hingga tahun 2005 dan telah banyak mengeloksi banyak kemenangan.
Enggak heran kalau motor ini jadi salah satu yang legendaris di pentas balap underbone 2-tak.
2. Honda Tena Tunggangan Ahmad Jayadi
Nostalgia dengan motor balap nasional era 2-tak enggak akan lengkap tanpa membahas Honda Nova Tena 110RS besutan Ahmad Jayadi.
Motor berjenis ayam jago ini sangat istimewa.
Motor 2 langkah bervolume 110 cc ini mampu merajai kejuaran balap motor nasional pada tahun 2002.
“Ya, bisa dibilang ini adalah ayam yang ter-istimewa,” buka Ahmad Jayadi, joki motor ini pada tahun tersebut.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR