Sama kalau di pelajaran fisika, ada istilah revolusi bumi yang berarti gerakan bumi mengitari matahari tuh...
Balik soal ngomongin istilah RPM di kendaraan, makanya pernah denger dong istilah over-rev, revving, sampai rev-limiter? Tapi ga ada tuh istilah over-rot, rotting, atau rot-limiter karena memang basisnya dari revolutions, bukan rotations.
Dalam penerjemahan Bahasa Indonesia ada kok beberapa sumber yang yang menuliskan arti singkatan RPM sebagai revolusi per menit, sebetulnya enggak salah juga karena memang terjemahan langsungnya seperti itu.
Kalau di kendaraan seperti mobil dan motor, 1 RPM berarti 1 siklus perputaran setang piston terhadap crankshaft.
Tapi di kebanyakan tachometer, biasanya angka rpm ditambah lagi simbol x1000 seperti gambar ilustrasi di atas.
Baca Juga: Kenapa Panel Indikator Honda ADV150 Tidak Punya Penunjuk RPM?
Itu maksudnya, jika di tachometer jarum menunjuk ke angka 1 berarti perputaran crankshaft selama 1 menit adalah 1000 kali.
Biasanya motor-motor cc kecil di Indonesia saat langsam atau idle ada di angka 1.000-1.500 rpm dan paling mentok di angka 10.000 hingga 12.000 rpm.
Namun di mesin seperti motor MotoGP, revolusi per menitnya bisa tembus 16.000 hingga 19.000 rpm.
Jika mengambil contoh 19.000 rpm, berarti bila dikonversi dalam satu detik crankshaft alias setang piston melakukan 316,66 kali putaran terhadap sumbunya, beuuhh!
Oh iya, satuan RPM ini enggak dipakai buat menghitung putaran mesin saja nih. Sampai menghitung lari keliling komplek juga sebetulnya bisa kok pakai satuan RPM, hehehe...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR