GridOto.com - Honda CBR1000RR-R Fireblade akhirnya masuk ke Indonesia dengan harga yang fantastis. Mahal sob, tembus lebih dari 1 Miliar!
Superbike ini hadir dalam dua varian, tipe standar dengan warna hitam (Matte Pearl Morion Black) Rp 990 juta.
Dan tipe SP dengan warna khas Honda Tricolor Rp 1,1 Miliar on the road Jakarta.
Apa yang membuatnya mahal? Ternyata semuanya baru! Yuk kita sama-sama lihat apa saja yang berubah dari versi sebelumnya.
Pertama, Honda CBR1000RR-R Fireblade pakai baju baru yang lebih ramping serta agresif lengkap dengan winglet untuk menambah downforce di kecepatan tinggi.
MESIN ALA MOTOGP
Belum lagi mesin 4 silinder paling bertenaga ini punya konfigurasi bore x stroke seperti RC213V.
Bore 81 mm dan stroke 48,5 mm. 81 mm adalah diameter maksimal piston yang boleh digunakan di MotoGP.
Ruang bakarnya tetap 999,9 cc, 4-silinder inline dengan konstruksi DOHC.
Mesin ini mengalami banyak peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya. Tenaga maksimalnya naik menjadi 214,5 dk di 14.500 rpm dari yang sebelumnya 189 dk, dan torsi maksimal 113 Nm pada 12.500 rpm.
Ini menjadikan CBR1000RR-R sebagai moge 1.000 cc Jepang dengan tenaga terbesar.
Update di sektor mesinnya masih banyak lagi. Seperti piston forged aluminum yang lebih ringan 5 persen.
Camshaft dengan lapisan khusus yang disebut Diamond Like Carbon (DLC) untuk mengurangi friksi hingga 35 persen, juga Connecting rod berbahan titanium membuat bobotnya berkurang 50 persen.
Baca Juga: Dijual Seharga Rp 1 Miliar di Indonesia, Ini Arti 4 Huruf R di Honda CBR1000RR-R
UPGRADE ELEKTRONIK
Di perangkat elektronik, CBR1000RR-R Fireblade sudah menggunakan Throttle by Wire, sensor Inertia Measurement Unit (IMU) yang kini 6-Axis dari sebelumnya 5-axis.
Lalu ada Honda Electronic Steering Damper (HESD) dengan mode hard, medium, soft, tidak lupa ada 3 pilihan riding mode.
Lainnya ada besaran tenaga 5 level, HSTC 9 level, engine brake 3 level, wheelie control 3 level, suspensi 3 level, dan ABS 2 level. Semuanya bisa dimatikan kecuali ABS.
Ada juga Rear Lift Control yang mencegah roda belakang terangkat karena pengereman terlalu keras.
Yang terbaru ada Start Mode atau biasa dikenal dengan launch control, berguna saat ingin melakukan start.
Di area kopling ada fitur Assist & Slipper Clutch yang jadi peranti standar. Pada tipe SP, dibekali Quick Shifter untuk upshift maupun downshift.
Semua informasi pada panelmeter ditunjukkan dengan versi fully digital dari layar TFT, bisa dipilih lima mode display sesuai selera dan kebutuhan pengendara.
KAKI-KAKI MEWAH
Tipe standar dibekali sokbreker depan model Inverted Telescopic atau upside down dari Showa, di belakang pakai tipe Pro-Link with Gas Chamber Showa.
Semuanya bisa di-setting manual, mulai dari sisi preload, rebound, hingga compression.
Sementara tipe SP dibekali suspensi depan Inverted Telescopic Ohlins Smart-EC dan tipe Pro-Link with Gas Chamber Ohlins Smart-EC di belakang.
Keduanya bisa di-adjust via setting-an mode berkendara alias secara elektrik.
Pengereman di kedua tipe juga berbeda. Tipe standar pakai Nissin Dual Front Disc Brake Radial 4-piston, diameter 330 mm. Di belakang Brembo 2 piston.
Pada tipe SP, rem depan pakai Brembo Dual Front Disc Brake Radial 4 piston, belakangnya sama seperti tipe standar.
Rangka motor ini menggunakan bahan aluminium memberi kelincahan dengan kombinasi wheelbase yang memanjang.
Sebelumnya 1.405 mm menjadi 1.455 mm untuk memberi kestabilan di kecepatan tinggi.
Mantab kan!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR