"Sulit untuk seimbang dengan kondisi bonceng tiga," ungkap Jusri Pulubuhu Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
"Karena roda dua terbatas pada keseimbangan, dalam kondisi bonceng tiga tentu makin menyulitkan dalam menjaga keseimbangan," terangnya lagi.
Kalau motor sudah kurang seimbang tentunya membuat kemungkinan terjadinya kecelakaan semakin besar dan berbahaya bagi diri sendiri dan juga pengendara lain.
Selain berbahaya, beberapa komponen di motor juga rawan rusak jika kalian memakasakan bonceng tiga dalam kondisi apapun.
Baca Juga: Begini Cara Setting Sokbreker KTM 390 Adventure, Ternyata Gampang
"Contoh sokbreker itu bisa rawan bocor, karena kaki-kaki termasuk sokbreker itu punya kapasitas beban maksimal," buka Dody Irawan mekanik D-Garage, Tj Priok, Jakarta Utara.
Kalau dipaksa membawa beban melebihi kemampuan maskimalnya otomatis sok akan menjadi mudah rusak.
"Selain itu bonceng tiga dalam kondisi ban kempis bisa bikin pelek mudah bengkok jika menghajar lubang," wantinya.
Jadi intinya mau dalam kondisi apapun, bonceng tiga tidak diperbolehkan ya teman-teman!
Selain berbahaya dan ada ancaman pidana, umur pakai komponen di motor juga bisa berkurang jika kalian gunakan bonceng tiga.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR