GridOto.com - Tahu Honda GL series? Bisa jadi nih belum tahu sejarah lengkap Honda GL series di Indonesia.
Yang GridOto bahas tentu bukan Honda GL1000 alias Gold Wing series ya, tapi GL100 dan seterusnya.
Yakin deh kalau ngaku pecinta otomotif tanah air apalagi suka motor klasik pasti tidak asing dengan Honda GL100.
Yups, sang pendamping sekaligus penerus Honda CB100 K5 yang ada di Indonesia sejak 1979.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Sejarah Honda Gold Wing, Belum Mampu Beli Ya Minimal Tahu Dulu Kisahnya
CB100 K5 adalah generasi terakhir dari Honda CB100 yang diproduksi hingga 1982.
Oleh sebab itu, Honda GL100 generasi pertama GridOto sebut sebagai pendamping dan penerus CB100 K5.
Bahkan ada kemiripan pada tangki bahan bakar GL100 dan CB100 K5, hanya plat penutupnya yang membedakan.
Tidak hanya tangkinya, bahkan GL100 saat pertama mengaspal juga memiliki dua versi mesin seperti CB100.
Saat pertama mengaspal, Honda GL100 dan GL125 dibekali mesin yang mirip dengan CB100 dan CB125 loh.
Bukan hanya mesinnya saja yang mirip, namun panel indikator GL100 dan GL125 juga mirip loh.
Sayangnya saat memasuki tahun 1982, Honda GL125 kurang diminati konsumen tidak seperti GL100.
Baca Juga: Ribuan Honda CBR250RR Rakitan 2017 Hingga 2019 Kena Recall di Jepang, Penyebabnya Apa?
Tetapi pada tahun yang sama, GL100 justru mendapat pembaruan dan memiliki nama Honda GL100 CDI.
Sesuai namanya, sistem pengapian GL100 yang semula menggunakan platina pun diganti menjadi CDI.
Bahkan beberapa spare part yang melekat pada GL100 CDI juga mendapat pembaruan agar tampilanya beda.
Yang paling kentara adalah pada headlamp, panel indikator dan penempatan stoplamp serta lampu sein belakang.
Untuk stoplamp dan lampu sein belakangnya kini berada di behel, tidak seperti sebelumnya yang melekat di sepatbor.
Baca Juga: Scarlet Witch Bangkitnya Honda CB450 Cafe Racer Setelah Mati 45 Tahun
Seiring berjalannya waktu, Honda kembali meluncurkan GL bermesin 125 cc dengan nama Honda GL Max pada tahun 1985.
GL Max tidak sendiri sob, ia mengaspal bersama Honda GL Pro yang memiliki mesin 145 cc di tahun yang sama.
Meski Honda memiliki dua 'jagoan' GL generasi terbaru, namun GL100 tetap diproduksi hingga 1990-an.
Penerus GL125 ini mulai diminati konsumen hingga membuat pabrikan meluncurkan beberapa varian lain, yakni GL Max CDI dan GL Max Neotech 125.
Honda GL Max Neotech 125 terus beredar dan dijual di Indonesia hingga 2005.
Lantas bagaimana kelanjutan Honda GL Pro yang mengaspal bersamaan dengan GL Max generasi pertama?
Honda GL Pro yang memiliki mesin lebih besar pun terus diproduksi oleh pabrikan hingga tahun 1991.
Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Open Indent Honda CT125, Harga Lebih Murah Dibanding Saat Peluncuran, Tapi...
Selain itu, GL Pro generasi pertama ini memiliki julukan GL Pro White Engine sob.
Hal itu karena mesinnya dilabur dengan warna krom, berbeda dengan penerusnya yang hadir pada 1992.
Penerusnya tersebut hadir dengan nama GL Pro Black Engine yang didatangkan ke Indonesia secara Completely Built Up (CBU).
Sayangnya GL Pro Black Engine ini tidak bertahan lama di Indonesia, peredarannya harus berakhir pada 1994.
Namun generasi GL Pro tidak berhenti di situ, Honda pun menghadirkan GL Pro Neotech dengan beberapa teknologi terbaru.
Selain dibekali teknologi baru, Honda GL Pro Neotech memiliki mesin lebih besar, yakni berkapasitas 160 cc.
Artinya mesin yang digunakannya ini berbeda dari dua generasi sebelumnya.
Meski motor ini cukup diminati masyarakat, Honda GL Pro Neotech harus berhenti produksi pada tahun 1999.
Kalau melihat garis desainnya, Honda GL series mungkin sudah terbilang berakhir di GL Pro Neotech.
Namun kalau melihat kode mesinnya, jangan lupakan Honda Megapro alias GL160 dan Honda Tiger GL200 juga Sob!
Yuk lanjut ke sejarah Honda Megapro, ada 3 generasi yang terbilang legendaris di pasaran:
1. Honda Megapro Generasi Pertama
Honda Megapro pertama kali diproduksi pada tahun 1999 sebagai suksesor langsung dari GL Pro Neotech.
Motor ini masih mengusung mesin berteknologi karburator dengan kapasitas 160cc.
Orang biasa menyebut nya Megapro Neotech atau Megapro engkel karena tidak terdapat double starter.
2. Megapro Generasi Kedua
Di tahun 2002 Honda Megapro melakukan inovasi dengan dilengkapi teknologi double starter.
Masih mengusung jenis mesin yang sama yaitu 160cc.
Bentuk body dan mesin motor ini tidak berubah hingga tahun 2005.
3. Megapro Generasi Ketiga
Pada tahun 2006, Honda melakukan inovasi baru dengan merubah bentuk body motor ini.
Bentuk body yang berubah mulai dari desain lampu belakang, jok, sparkbor depan belakang, body samping, hingga tangki.
Wujud ini bertahan hingga tahun 2009.
Megapro generasi ketiga ini banyak orang menyebutnya Megapro Primus sebab terdapat salah satu iklan pada seri motor ini yang bintang iklannya Primus Yustisio.
Sayangnya versi selanjutnya yaitu Honda Megapro facelift dan Honda Megapro FI kurang pas kalau masuk keluarga GL series.
Sebab Honda Megapro facelift basis mesinnya dari Honda CB Unicorn Dazzler dari India, sedangkan Megapro FI malah termasuk keluarga Honda Verza.
Kemudian lanjut deh ke seri GL yang termasuk banyak peminatnya, ini nih sejarah Honda Tiger alias GL200.
Ngomongin Honda Tiger, coba sobat GridOto.com ingat enggak nih, apa saja jenis Tiger yang pernah dijual di Indonesia?
Biar enggak lupa, yuk simak lagi nih tipe-tipenya:
Generasi Pertama (GL200)
Honda Tiger pertama yang hadir di Indonesia adalah Tiger 2000, yang lahir tahun 1993 dengan kode produksi GL-200.
Di eranya, Tiger 2000 cukup jadi perhatian bikers karena kapasitas mesin yang besar untuk ukuran motor sport kala itu, yakni 200 cc.
Tiger 2000 generasi pertama hadir dalam lima pilihan warna di antaranya merah marun, hijau tua, biru keunguan, serta satu warna edisi spesial yakni kuning.
Setelahnya warna warna silver, hitam dan merah ikut dirilis di tahun 1996.
Ciri utama Tiger 2000 generasi pertama ini adalah tulisan Tiger 2000 yang masih menggunakan stiker, serta behel belakang terpisah di kiri dan kanan buritannya.
Di tahun 1997, Tiger 2000 mendapat sedikt penyegaran tampilan, diantaranya dengan tulisan Tiger 2000 yang berganti dari stiker menjadi emblem.
Selain itu, rumah lampu depan dan lampu sein, dari yang sebelumnya berwarna hitam diganti menjadi berwarna krom.
Satu tahun setelahnya yakni di 1998, Tiger 2000 muncul dengan pilihan pelek cast wheel.
Generasi Kedua (GL200S)
Tahun 2002 Honda Tiger kembali dapat update Honda, dengan kode produksi GL-200S.
Pada versi ini ditawarkan pilihan warna dual tone untuk si Macan.
Selain itu di Tiger versi ini headlampnya sudah dilengkapi reflektor, dan lampu rem ada dua buah yang posisinya dipasang secara horizontal.
Behel tak lagi terpisah di kiri dan kanan bodinya, melainkan menyambung seperti motor pada umumnya.
Tampilan panel indikator juga berubah dengan warna oranye dengan dasar abu-abu.
Sebelumya tampilan latar belakang panel indikatornya berwarna hijau dengan dasar putih.
Tulisan Tiger 2000 tetap memakai emblem.
Generasi Ketiga (GL200D dan GL200R)
Dirilis tahun 2006, Tiger generasi ini terlihat menjadi lebih modern.
Bentuk tangki, shroud, knalpot, pelek hingga lampu belakang desainnya sudah meninggalkan generasi sebelumnya.
Selain itu di versi ini terdapat visor pada headlampnya.
Pada versi ini Tiger juga dijejali sokbreker tabung, dan behel belakang desainnya kembali dipisah antara kiri dan kanan, namun dengan bentuk seperti tanduk.
Kemudian disematkan juga Secondary Air Supply System (SASS), yang diklaim bisa mengurangi tingkat emisi gas buang.
Generasi Keempat (GL200R1)
Sobat GridOto.com pasti setuju kalau yang paling gampang diingat dari Tiger yang muncul di tahun 2008 ini adalah desain headlampnya.
Yup, pada versi ini headlamp Tiger punya bentuk yang asimetris karena punya dua lampu, lampu utama dan high beam.
Selain bentuk 'kepala' yang berubah, terlihat juga perbedaan pada desain shroud dan pelindung panas di knalpotnya.
Lampu belakangnya juga menerapkan dua kombinasi lampu, yakni LED dan bohlam konvensional.
Generasi Kelima (GL200RA1)
Di tahun 2010, Honda kembali merilis Tiger untuk menemani Tiger versi lampu asimetris, karena banyaknya konsumen yang mengnginkan penggunaan lampu bulat buat Honda Tiger.
Desainnya secara umum tidak berubah kecuali pada headlamp-nya.
Tiger versi ini mendapatkan empat pilihan warna baru di tahun 2012.
Ada empat warna yang dirilis yaitu merah, ungu, putih dan hitam.
Namun versi ini hanya dirilis untuk Tiger versi lampu bulat, tanpa ada di versi lampu asimetris.
Setelah melewati dua dekade, akhirnya napas Honda Tiger berakhir di 2013.
Panjang juga yang ngomongin perjalanan Honda GL series di Indonesia dari GL100 sampai GL200RA1 alias Honda Tiger generasi terakhir.
Sobat GridOto jadi kebawa nostalgia enggak nih, punya salah satu GL series ini atau jangan-jangan masih punya dan dipakai sampai sekarang?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR