Bahkan akselerasinya pun sudah setara supercar, dari diam hingga 100 km/jam bisa dicapai dalam waktu 4 detik. Ini sangat kencang mengingat Eliica punya bobot 2,4 ton.
Performanya ini didapat dari 8 mesin listrik di tiap rodanya yang mampu menghasilkan 80 dk. Jadi totalnya, Eliica punya tenaga maksimal sampai 644 dk!
Karena sudah bersistem 8WD alias eight wheel drive keempat rodanya bergerak bersamaan sehingga menghasilkan traksi maksimal di jalanan.
Empat roda di depan digunakan untuk berbelok, mirip mobil F1 lawas Tyrell P34 yang cukup absurd juga tuh desainnya.
Bisa kencang berarti harus bisa ngerem juga, makanya Eliica sudah dikasih disc brake di setiap rodanya plus regenerative motor buat ngecas baterainya saat melakukan deselerasi.
Saat ini, hanya ada dua unit Eliica yaitu Speed Model dan Acceleration Model.
Speed Model inilah yang digunakan buat memecahkan rekor kecepatan, sedangkan Acceleration Model adalah versi ujicoba dan digunakan di jalan raya biasa.
Eliica Acceleration Model hanya punya top speed 190 km/jam dengan jarak tempuh baterai sampai 200 km.
Eliica Acceleration Model inilah yang rencananya diproduksi massal sebanyak 200 unit dan dijual bebas jika ada yang berani nawar.
Berminat? Siapkan saja dana paling tidak 30 juta Yen yang setara Rp 4,2 miliar (1 Yen = Rp 140 / Agustus 2020).
Terakhir, jujur saja penulis selalu teringat dengan lagu militer Jerman yang sering jadi meme selama menulis artikel ini dan lelah menahan tawa selama mengetik.
Auf der Heide blüht ein kleines Blümelein...
und das heißt...
ELIICA!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR