GridOto.com - Sudah pada tahu belum, kalau Hari Fotografi Sedunia atau World Photography Day diperingati pada hari ini, Rabu (19/8/2020).
Menilik sejarahnya, sejak awal abad ke-19 fotografi telah menjadi media berekspresi bagi banyak orang.
Foto dianggap memiliki kemampuan untuk menampilkan sebuah kejadian, dan bahkan bisa lebih powerfull daripada sebuah kata-kata.
Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Didorong Brad Binder Sejauh 6 Meter di MotoGP Austria 2020, Apa Katanya?
Contohnya bagaimana mereka berhasil mengabadikan foto Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang nyaris terhantam motor pada gelaran MotoGP Austria 2020 akhir pekan kemarin, Minggu (16/8/2020).
Ngomongin Valentino Rossi, pembalap berjuluk The Doctor ini diketahui memiliki tim fotografer yang sangat ia percaya lho.
Rossi juga pernah mengabadikan momen bersama tiga fotografer favoritnya, yakni Gigi Soldano, Tino Martino dan Alex Farinelli di akun Facebook miliknya pada 2018 lalu.
“Foto dengan fotografer terpercaya saya (tanpa Camilss) dari kiri Alex Farinelli, Gigi Soldano dan Tino Martino di Monza untuk pemotretan pertama tahun ini.” tulis Rossi dalam caption foto yang diunggahnya.
Nah, kali ini GridOto.com mau mengajak kalian mengenal lebih dekat salah satu fotografer favorit dari pembalap dengan nomor 46 tersebut, yakni Gigi Soldano.
Melansir Nikonphotographers.com, Gigi Soldano merupakan fotografer resmi MotoGP dan telah bekerja sama dengan berbagai produsen motor di seluruh dunia.
Pria asal Italia kelahiran 1948 ini mengawali karir fotografinya setelah perusahaan tempat ia bekerja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Soldano akhirnya membuka studio foto dengan nama Milagro di rumahnya yang berada di kawasan Varese, Italia Utara.
Ia membeli alat-alat fotografi dari uang pesangon yang didapatkan dari pekerjaan sebelumnya.
Adapun karir Soldano di dunia motorsport dimulai saat Castiglioni memintanya untuk memotret Cagiva mereka pada 1978 silam.
Hingga akhirnya ia mulai mengikuti pemotretan berbagai kejuaraan motorcross dan karyanya berhasil menarik perhatian agensi foto di dunia motorsport.
Soldano bekerja dengan para jurnalis profesional terbaik kala itu, termasuk Paolo Beltramo, Giorgio Terruzzi dan Nico Cereghini.
Ajang MotoGP pertama yang ia ikuti sebagai juru kamera adalah balapan yang digelar di Sirkuit Assen 1983.
"Balapan itu sangat membekas untukku, apalagi kecelakaan yang dialami oleh Franco Ucini saat itu," ujar Soldano.
Tidak hanya MotoGP, Gigi Soldano juga mendapat hak istimewa untuk menjadi juru foto ajang Paris Dakar (sekarang Reli Dakkar) pada tahun 1984.
"Itu adalah tantangan yang luar bisa. Tidak hanya bekerja sebagai fotografer tetapi juga bagaimana kita mengatur rutinitas sehari-hari di padang pasir," terangnya.
Apalagi saat itu masih menggunakan kamera film yang cukup rumit, jika dibandingkan kamera digital yang ia gunakan sekarang.
Lebih dari tiga dekade Soldano telah malang melintang di dunia fotografi balap motor.
Ia telah membangun hubungan persahabatan dengan para pembalap MotoGP, salah satunya dengan Valentino Rossi hingga menjadi salah satu fotografer andalannya.
"Jika kau tidak menjalin persahabatan dengan mereka, kau tidak akan pernah mendapat foto yang kau inginkan," ujar Soldano saat menceritakan kisahnya dengan para pembalap.
Soldano juga menceritakan salah satu momen MotoGP yang sangat disesalinya.
Tepatnya pada sebuah balapan di 2003 lalu, saat Rossi mencium motornya namun ia gagal untuk mengabadikan momen tersebut.
Hal itu sangat ia sesali selama tujuh tahun, hingga akhirnya Rossi kembali melakukan hal yang sama pada MotoGP Valencia 2010.
"Rossi menghentikan motor dan mencium motornya. Aku bisa mengabadikan momen tersebut dan itu adalah puncak karir ku," ujarnya.
Baca Juga: Data Telemetri Motor Terungkap, Johann Zarco Terbukti Sengaja Celakai Morbidelli?
Kini setelah lebih dari 30 tahun berkecimpung di dunia fotografi MotoGP, Soldano memberi nasehat kepada generasi muda.
"Dalam fotografi seperti halnya hidup, kamu harus memiliki konsistensi, tekad dan terus berusaha," ujar Soldano.
Ia juga mengatakan, untuk menjadi fotografer olahraga yang handal maka harus mencintai olahraga itu sendiri.
"Karena tanpa cinta, seperti dalam olahraga dan pekerjaan, kamu tidak akan pergi kemana-mana," pungkas Soldano.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | The Creative Brothers,Nikon Photographers |
KOMENTAR