Baca Juga: Bengkel Spesialis: Ari Motor, Spesialis Mobil Suzuki Selama 1 Dekade Lebih di BSD Autopart
Merdeka diteriakkan dari antara bedeng-bedeng sangat sederhana, merdeka diteriakkan dari antara lembah dan bukit, merdeka diteriakkan di antara segala kekurangan.
Upacara pun selesai berganti kekusyukan dalam sesi taudziah yang dibawakan Bro Ust. Arman dari 650 KLAN Indonesia.
Lantas, ia mengajak para hadirin untuk mengejawantahkan mengenai hati yang bersih.
Tak cukup sampai di situ, hatipun serasa gembira, terlebih bagi kaum ibu dan anak-anak yang mendapat hiburan dari Bro Andi Badut, yang mengenakan kostum power ranger.
Baca Juga: Ini Keseruan 6 Tahun Anniversary Komunitas Honda Wave Indonesia
Hal ini seakan mengingatkan kembali tutur dari Pakdhe Djoe Witjaksono Ketum 650 KLAN Indonesia, yang menutup segala kegiatan di hari itu.
"Ruang hati harus dibuka seluas-luasnya untuk kebaikan," ujar Pakdhe Djoe dalam siaran resminya kepada GridOto.com, Selasa (18/8/2020).
"Apa arti memiliki aneka rupa kendaraan dengan kubikasi besar namun tak sebesar hati yang dimiliki," katanya.
Lebih lanjut, Pakdhe Djoe pun mengatakan sudah seharusnya para pecinta otomotif menjadi garda terdepan kemanusiaan dan membawa dampak positif bagi kehidupan.
Baca Juga: Suzuki APV Club Lampung Lakukan Deklarasi, Mau Gabung Jadi Anggota? Caranya Gampang Sob!
"Bukan lagi jamannya anak motor cuma pamer motor, touring, dan riding semata. Saatnya kegiatan itu diramu menjadi kegiatan yang membawa kebaikan dan maanfaat," jelasnya.
Pakdhe Djoe juga menambahkan, bahwa di hari kemerdekaan tersebut bukan para bikers yang membawa pelajaran.
Namun, para bikers lah yang justru belajar arti kata merdeka, dan harapan dari para penghuni Huntara 4.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR