Sedikit kesalahan itu ada pada kata ''Gisel''.
Menurut aturan penulisan aksara Jawa, untuk menuliskan vokal E di kata Gisel harusnya menggunakan tanda atau sandangan Taling.
Sementara aksara di motor Gading menggunakan sandangan Pepet.
Perbedaan keduanya adalah pada pelafalannya, dimana vokal E pada Pepet dibaca seperti sekolah, sepi, atau kembang.
Sementara kalau Taling dibaca dengan pelafalan seperti sendok, enak, rame atau capek.
Baca Juga: Raditya Dika Dibikin Bingung, Belajar Naik Motor Bareng Gading Marten
Yang mesti dicatat, ini cuma analisa menurut aturan penulisan aksara Jawa yang dipadukan dengan pelafalan yang sering kita dengar untuk kedua nama itu ya.
Mungkin saja Gading Marten punya nilai atau filosofi tersendiri, kenapa menuliskan nama-nama dengan cara itu.
Apapun itu, yang jelas Gading Marten udah keren banget deh karena mau mengangkat nilai-nilai tradisional di motornya, salut!
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR