"Yang terpasang ini satu set. Satu power amplifier, satu tone control parametric, empat subwoofer, delapan twitter, dan empat speaker satelit," ujar Wawan.
Alhasil, gelegar suara bass dan renyahnya detail suara dari film Sniper: Assasin's End yang diputar saat itu tak kalah dengan sound sytem di bioskop-bioskop.
GridOto juga menjajal duduk di bagian depan yang biasanya baris paling dibenci di bioskop.
Duduk di barisan depan malah cukup nyaman saat menonton film di bus Jepang klasik ini.
Baca Juga: Coffee On The Bus Yogyakarta Tambah Rute, Bisa Ngopi Sambil Ngebis Sampai Bandara YIA
Meski duduk di depan speaker, namun suara yang dihasilkan tak berlebih dan visual sangat jelas.
Bagaimana kalau di barisan paling belakang? Secara audio, penumpang belakang tetap merasakan keasyikan menonton film.
Namun dengan jarak terjauh dari monitor sekitar 8 meter, layar jadi terlihat lebih kecil.
Untuk mereka yang memiliki mata normal masih bisa terbaca jelas subtitle film tersebut, namun sepertinya bagi mereka yang memiliki mata minus harus sedikit memicingkan mata.
Lalu untuk posisi duduknya terasa nyaman, penulis yang memiliki tinggi hampir 180 cm dengan posisi tegap legroomnya masih tersisa sekitar 10 jari.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR