Pabrikan asal Jepang ini juga akan melakukan salah satu rencana restrukturasi dengan menghentikan pembuatan Mitsubishi Pajero pada tahun depan.
Tak hanya itu, pihak Mitsubishi juga akan menutup pabrik perakitan SUV tersebut yang berada di Jepang.
Rencana restrukturisasi tersebut dikatakan akan meningkatkan profit perusahaan hingga 50 miliar yen atau setara dengan Rp 6,9 triliun pada periode 2022-2023.
Mengandalkan langkah tersebut, akan ada peningkatan keuntungan perusahaan hingga 2,3 persen dari yang semula -9,5 persen.
Baca Juga: Toyota Sebut Butuh 2 Tahun Lagi Agar Penjualan dan Produksi Kembali Normal
Apalagi ditambah pihak Mitsubishi yang tidak melakukan pembagian hasil laba penjualan di 2020 yang tentunya akan menghemat banyak pengeluaran.
Sedikit informasi, pada kuartal pertama 2020, Mitsubishi harus menelan pil pahit dengan merugi hingga 53,3 miliar yen atau Rp 7,3 triliun.
Tak hanya itu, penjualan pada periode April-Juni 2020 juga hanya di angka 127.000 unit, kurang lebih turun 50 persen apabila dibandingkan dengan 2019.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | reuters.com |
KOMENTAR