"Ini zat aditif khusus di bahan bakar diesel yang mengandung sulfur berupa partikel kotoran, ditambah lubang injektor mesin diesel itu lebih kecil daripada injektor mesin bensin," tekan Tri.
Senyawa zat aditif dispersant berperan untuk merontokkan partikel kotoran agar bisa larut ke dalam bahan bakar sehingga mencegah penyumbatan pada lubang injektor mesin.
![Ilustrasi nilai oktan bahan bakar](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2020/07/24/2529798361.jpg)
3. Deterjen
Selama proses pembakaran berlangsung akan muncul deposit berupa karbon yang lama-lama menjadi endapan dan berkerak di ruang bakar.
"Untuk itulah detergent diperlukan supaya karbon dari sisa pembakaran bisa sekaligus dirontokkan selama proses pembakaran berlangsung," jelas Tri.
4. Demulsifier
"Sejatinya di dalam bahan bakar terdapat kandungan air yang muncul karena kondensasi di dalam tangki bahan bakar mobil," terang Tri.
Kondensasi terjadi karena desain dari tangki bahan bakar yang memungkinkan udara masuk ke dalam dan bereaksi dengan bahan bakar.
"Dengan adanya demulsifier, kandungan air yang muncul bisa langsung turun ke bawah dan tidak ikut masuk ke dalam saluran bahan bakar mesin," lanjut Tri.
![Ilustrasi bahan bakar](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2020/06/26/1607486836.jpg)
5. Anti Corrosion
Demulsifier tidak bisa mencegah sepenuhnya kandungan air di dalam bahan bakar dan tetap bisa masuk ke dalam ruang bakar.
"Sejatinya ruang bakar harus bebas dari air karena bisa menyebabkan korosi pada bagian logam yang bisa merusak mesin," jelas Tri.
"Dengan adanya anti corrosion bahan bakar yang dibakar tidak akan memicu terjadinya korosi di ruang bakar," tutup Tri.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR