Lebih lanjut, Eddy menjelaskan jika penerapan grid jarak fisik ini merupakan upaya preventif meminimalisir kerumunan di jalan raya jelang cipta kondisi operasi Patuh Lodaya di Jawa Barat.
Operasi ini rencananya akan digelar pada tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus 2020 mendatang.
"Salah satunya kita mendisplinkan masyarakat agar mematuhi aturan protokol kesehatan yang sudah ada," jelas Eddy.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat khususnya pengendara motor di seluruh Jawa Barat untuk mematuhi jarak fisik yang diterapkan.
Baca Juga: Jika Tak Ada Kualifikasi di Hari Sabtu, Bagaimana Penentuan Grid di F1 Stiria Akhir Pekan Ini?
Guna mendisiplinkan pengendara, sejumlah petugas bakal disiagakan untuk mengedukasi sekaligus mensosialisasikan tanda jarak fisik ini.
"Kita akan tempatkan anggota di sini (traffic light) untuk membiasakan masyarakat, kalau sudah terbiasa setiap hari tidak ada anggotapun masyarakat sudah bisa menempati tempat physical distancing yang ada di traffic light," pungkas Kombes Pol Eddy.
Sebagai informasi, penerapan RHK ala starting grid MotoGP ini bukan yang pertama kali.
Sebab hal itu sudah lebih dulu diterapkan di Tuban, Jawa Timur (Jatim).
Baca Juga: Traffic Light Ala Starting Grid MotoGP Tuai Pujian Gubernur Jatim, Jadi Percontohan Daerah Lain
Sontak keunikannya membuat pemberhentian lampu merah tersebut viral.
Bahkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi inovasi tersebut dan membuatnya sebagai percontohan kabupaten dan kota lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Covid-19, Titik Lampu Merah di Jabar Dibuat "Starting Grid" Ala Moto GP"
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com,Instagram.com/tmcpolrestabesbandung |
KOMENTAR