GridOto.com - Pihak kepolisian sebelumnya dikabarkan akan melakukan rekayasa lalu lintas terkait ditutupnya Jalan Jakarta, Kota Bandung karena adanya pembangunan Flyover Jalan Jakarta-Jalan Supratman.
Rencananya, rekayasa lalu lintas tersebut mulai diberlakukan awal bulan depan, yaitu pada 1 Agustus 2020.
Sayangnya, hal tersebut mendapat kritikan dari Pengamat Transportasi, Sony Sulaksono Wibowo yang menuturkan, alih-alih menjadi solusi, langkah itu dikhawatirkan bisa memperparah kemacetan di Kota Bandung.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Jalan Jakarta di Kota Bandung Sudah Ditetapkan, Bakal Berlaku Bulan Depan!
"Sebenarnya kami melihat agak mundur sedikit. Saya dan pengamat-pengamat transportasi masih mempertanyakan urgensi dari pembangunan flyover tersebut," ungkap Sony, dikutip GridOto.com dari Tribunjabar.id, Rabu (15/07/2020).
Menurut Sony, lalu lintas di Kota Bandung diibaratkan berbentuk seperti ranjau.
Jadi, apabila ada penutupan satu jalur, pastinya akan mengakibatkan kemacetan di ruas jalan lainnya.
"Jalan Jakarta itu satu di antara pintu masuk ke arah Timur, selain Jalan Suci. Pengendara dari Antapani, Kiaracondong, Riung Bandung biasanya lari ke Jalan Jakarta," jelas Sony.
Baca Juga: Polisi Pasang Rambu Tikungan Mesra di Jalan Tol Semarang-Solo, Apa Maksudnya Ya?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribunjabar.id |
KOMENTAR