Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jangan Tunggu Botak dan Jadi Penyebab Kecelakaan, Ini Ciri Ban yang Minta Diganti

Harun Rasyid - Rabu, 15 Juli 2020 | 21:13 WIB
Membiarkan ban botak berbahaya
Isal/GridOto.com
Membiarkan ban botak berbahaya

GridOto.com - Ban di motor maupun mobil memegang peran penting dalam hal keselamatan berkendara.

Ban juga menjadi part penting yang menopang beban kendaraan saat melewati berbagai kontur jalan mulai dari aspal, tanah hingga bebatuan.

Namun dalam hal pemakaian, pemilik kendaraan kadang melupakan waktu penggantian ban yang tepat.

"Ban memang memiliki tugas yang berat. Pemilik kendaraan juga jarang memperhatikan perawatannya dan kadang part ini dipaksa bekerja tanpa memperhatikan kondisi kelayakannya," kata Sony Susmana, selaku Training Director di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) saat dihubungi GridOto.com, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Bingung Membaca Kode pada Pelek Roda Mobil? Begini Penjelasannya

Sony mengatakan, jangan mengganti ban sampai kondisinya benar-benar botak atau rusak.

"Segera lakukan penggantian bila saat berkendara ban sudah tidak nyaman digunakan, atau jangan tunggu botak untuk memaksimalkan keselamatan berkendara," sebutnya.

"Ban memang bisa habis masa pakainya maksimal hingga 5 tahun, tapi jangan menunggu waktu tersebut untuk mengganti ban," lanjut Sony.

Sony menerangkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ban sudah tidak layak digunakan.

Baca Juga: Toyota Kijang Innova Rombongan Ajudan Kapolda Jatim Kecelakaan di Jalan Tol, Kenali Penyebab Pecah Ban

"Pertama, perhatikan profil ban apakah sudah mendekati tread wear indicator yang ada di sela-sela kembang ban. Jika sudah melewati indikator tersebut ban harus ganti," jelasnya.

Kemudian ban yang sudah tidak layak, akan ada beberapa bagian di permukaannya yang sudah berubah bentuk.

Ilustrasi tread wear indicator di ban
Carsguide.com.au
Ilustrasi tread wear indicator di ban


"Ban yang sudah rusak atau tidak layak biasanya konstruksi benang atau kawatnya sudah putus, kemudian apakah ada benjolan atau ban sudah tidak rata. Permukaan ban yang rusak kadang juga termakan sebelah, dinding ban juga bisa tergerus," kata Sony.

Ia menyebut, saat laju kendaraan tidak seimbang juga menjadi salah satu tanda bahwa kondisi ban harus di cek.

Baca Juga: Bocor Lebih dari Ukuran Segini Enggak Bisa Ditambal Jenis Cacing

"Ban yang sudah aus, biasanya bikin laju kendaraan tidak balance. Faktor banyaknya tambalan di ban tubeless dan flat spot juga jadi ciri ban harus diganti," terang Sony.

Ia menambahkan, pengendara harus waspada dalam berkendara, sebab ban baru dengan kondisi baik sekalipun tidak dapat menjamin keselamatan.

Ilustrasi pecah ban
Tribuntravel.com
Ilustrasi pecah ban


"Pernah ada kasus pengemudi pecah ban di tol pantura, kecepatannya terbilang wajar di 80 kilometer per-jam. Kondisi bannya padahal baru dan tidak bisa dibilang tidak layak seperti yang saya sebutkan," tambah Sony.

"Artinya jangan pernah berpikir aman dan jangan hanya mengandalkan ban selama berkendara. Karena apapun dapat terjadi bahkan dengan kondisi ban baik, apalagi dengan ban yang tidak layak," tutupnya.

Baca Juga: Ternyata Segini Harga Tambal Ban Mobil Jenis Press di Bengkel Umum

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa