"Untuk mesin lebih bagus dan tahan memakai Premium dibandingkan Pertalite. Makanya saya pakai Premium. Sesulit apapun mendapatkan Premium saya usahakan pakai Premium. Kalau tidak dapat terpaksa pakai Pertamax," kata Ujang.
Baca Juga: Wacana Penghapusan Premium dan Pertalite Terus Tuai Kontroversi, Begini Pendapat Menteri ESDM
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas Sumatera Barat, Ridwan Hosen mengakui pada 2020 ini ada 11 SPBU yang tidak lagi menjual Premium.
Ridwan mengatakan absennya Premium di SPBU untuk alasan keselamatan.
Berkaca dari pengalaman, setiap SPBU di Padang yang menyediakan Premium selalu antriannya panjang hingga mengganggu lalu lintas.
"Selain itu yang membeli mayoritas adalah mobil-mobil yang telah mati pajak, keluaran lama sehingga berpotensi bisa terbakar. Ini yang kita takutkan," kata Ridwan.
Baca Juga: Begini Tanggapan Toyota Soal Wacana Penghapusan BBM Premium, Pertalite dan Solar
Unit Manager Communication PT Pertamina MOR I, Roby Hervindo menyebutkan kuota Premium di Sumatera Barat masih tetap dan tidak akan dikurangi.
"Premium itu akan kita distribusikan ke SPBU yang masih menjualnya di Sumatera Barat. Jadi tidak akan dikurangi," katanya.
Sedangkan untuk pergantian produk yang dijual di SPBU diajukan pihak SPBU ke Pertamina.
"Mau ganti penjualan produk dari Premium ke produk lain itu diajukan SPBU dan nanti kita setujui," ujar Roby.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BBM Jenis Premium Menghilang di 11 SPBU di Padang"
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR