Spidometer sendiri sudah full digital dan tampilan layarnya negatif display, dengan paduan analog untuk takometer.
Kemudian untuk handel rem dan kopling sudah ada setelannya, jadi bisa disesuaikan sama keinginan rider.
Nah fitur yang enggak kelihatan ada banyak banget. Ada Kawasaki Cornering Management Function (KCMF), Kawasaki Traction Control (KTRC), Kawasaki Launch Control Mode (KLCM).
Lalu Kawasaki Engine Brake Control dan Kawasaki Quick Shifter (KQS). Semuanya terintegrasi dengan IMU 6 Axis yang bisa membaca arah pergerakan motor.
Tentunya fitur-fitur itu disiapkan untuk membantu menjinakkan kuda besi yang konon seharga Rp 1 milyar lebih karena tenaga dan torsi yang besar.
(Baca Juga: Gokil! Yamaha R1, Kawasaki Ninja H2 dan Aprilia RSV4 Burnout Bareng. Ban Sampai Pecah)
Mesin & Performa
Secara spesifikasi Ninja H2R punya mesin 998 cc inline 4 DOHC 16 valve pendingin udara dan oli, yang disokong supercharged.
Dengan diameter piston masing-masing 76 mm dan langkah piston 55 mm. Setiap silinder dikawal throttle body berukuran 50 mm.
Yang istimewa adalah supercharged yang diusungnya. Turbin supercharged mampu berputar sampai 130.000 rpm dan mampu memompa udara 200 liter per detik!
Hal itu karena untuk 1 kali putaran kruk as, turbin supercharged berputar 9,2 kali lebih banyak.
Jadi misal mesin berputar 5.000 rpm, maka supercharged berputar sebanyak 46.000 kali. Gokil banget!
(Baca Juga: Setelah Tesi H2, Bimota dan Kawasaki Akan Bikin Motor Berbasis Z1000 Sugomi)
Nah, supercharged ini berputar terhubung dengan kruk as ya, beda dengan turbocharged yang berputar karena dorongan udara sisa pembuangan dari knalpot.
Maka enggak heran kalau Ninja H2R ini bisa mencapai 310 Dk/14.000 rpm dan torsi maksimal 156 Nm/12.500 rpm.
Soal performa jangan ditanya, rasanya seperti dijambak-jambak hehehe... Saat riding kami hanya coba KTRC dilevel 7 dari 9 level.
Itu pun motor seakan-akan mengajak kencang, terutama setelah takometer menunjuk angka 4.000 rpm lebih, saat boost supercharged makin kuat.
Walau membuka gas dengan cara diurut pelan, respon mesin langsung masih terasa galak. Benar-benar bukan buat rider pemula ini.
Maka wajar jika indikator KTRC berkedip-kedip terus karena penyaluran tenaga mesin diputus-putus secara otomatis supaya motor enggak hilang traksi.
Oiya, karena standarnya sudah pakai knalpot free flow, jangan heran suaranya saat langsam pun sudah berisik, tapi merdu ditelinga.
Nah buat yang belum tahu nih, Kawasaki dengan Ninja H2R pernah memecahkan rekor kecepatan di Turki dengan melaju sampai 400 km/jam.
(Baca Juga: Incar Kawasaki Ninja H2, Pengganti Suzuki Hayabusa Juga Bakal Pakai Supercharge?)
Riding Position & Handling
Menaiki Ninja H2R ini posisi ridingnya persis Ninja ZX-10R yang jadi andalan Kawasaki pada ajang World Superbike sob.
Posisi setang rendah, jok tipis tapi lebar lalu posisi pijakan kaki nangkring. Khas superbike banget deh posisinya.
Untungnya kaki untuk rider berpostur 172 cm masih bisa menapak dengan mudah. Pastinya buat track day asyik banget karena posisi riding sudah sangat medukung nih.
Soal handling motor rasanya nempel banget sama jalanan, karena pakai ban soft compound dan bobot motor terpusat di tengah.
Namun, sudut belok setang yang terbatas, agak menyulitkan saat putar arah. Dipakai nikung motor juga anteng, karena suspensi yang setelannya kaku.
Untuk pengereman juga pakem banget, tapi karakternya enggak langsung ngagetin. Ditarik sedikit agak halus, kalau ditarik lebih dalam baru menjepit semakin kuat.
(Baca Juga: Modifikasi Simpel Kawasaki Ninja H2, 'Mainan' Mahal Sang Sultan)
Kesimpulan
Kawasaki Ninja H2R sendiri enggak dijual resmi sama PT Kawasaki Motor Indonesia sob, mereka punya unit pun hanya untuk display saja.
Tentunya motor ini juga khusus orang yang benar-benar hobi dan berkantong tebal, karena enggak bisa dipakai bebas di jalanan umum dan harganya mahal.
Unit yang kami coba didatangkan oleh EMotorsport langsung. Soal harga dan barangkali ada yang berminat, bisa langsung hubungi lewat Instagram @emotorsport ya.
Data Spesifikasi
Dimensi
PxLxT : 2.070 x 850 x 1.160 mm
sumbu roda : 1.450 mm
tinggi jok : 830,5 mm
jarak terendah : 129,5 mm
Kapasitas tangki : 17 liter
Mesin
Tipe : 4-tak, 4 silinder inline, DOHC 16 valve, supercharged
kapasitas mesin : 998 cc
diameter x langkah : 76 x 55 mm
rasio kompresi : 8,31 : 1
transmisi : manual 6 speed
Kaki-Kaki depan
Sok : showa upside down, full adjustable
rem : cakram ganda 330 mm floating, brembo M50 4 piston
ban : 120/60-17 ZR17
Kaki-Kaki belakang
Sok : Ohlins monosok, full adjustable
rem : cakram tunggal 250 mm, kaliper 2 piston
ban : 190/65-17 ZR17
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR